Tekan TBC di Sumenep, STPI Latih Kader TBC

Tekan TBC di Sumenep
Field Officer STPI Sumenep, Sukri (dua dari kiri) Kapus Gapura Zainuddin pada acara pelatihan Kader TBC, di Gapura, Sumenep, Senin (5/4/2021). (matamadura.rusydiyono)

matamaduranews.comSUMENEP-Bagi sebagian orang, TBC sebagai penyakit kutukan. Tak ada obatnya. Tapi dalam dunia medis, penyakit TBC (tuberkulosis) itu ada obatnya dan perlu dicegah.

Hal itu yang dilakukan Stop TB Partnership Indonesia (STPI) Sumenep untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit TBC dan memberi cara bagaimana untuk mencegahnya.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Pada tahun 2020 Dinas Kesehatan Sumenep menyebut ada 59 kasus TBC.

Dari 27 kecamatan di Sumenep, Kecamatan Gapura merupakan salah satu daerah yang memiliki kasus TBC cukup tinggi.

Desa yang memiliki angka TBC tinggi adalah Desa Grujugan.

Dari data menunjukkan estimasi kasus TBC di Desa Grujugan berjumlah 20 orang.

Field Officer STPI (FO) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sukri menyampaikan, angka temuan kasus baru sebanyak 8 kasus lebih dari 60% kasus belum ditemukan.

“Ini akan berisiko menularkan ke banyak orang dan memicu meningkatnya angka kasus TBC,” ungkap Sukri dalam acara pelatihan Kader TBC, Senin (05/04/2021) di Kecamatan Gapura.

Berdasarkan analisa STPI dan dinas terkait, ada banyak faktor yang menyebabkan angka TBC masih bertahan diangka itu, salahnya rendahnya pengetahuan masyarakat tentang TBC, dan banyak penderita TBC yang tidak mau menjalani pengobatan.

“Atas dasar itu Desa Grujugan beberapa hari lalu diresmikan sebagai Desa Siaga TBC,” terang Sukri.

Tidak berhenti menjadikan Desa Grujugan sebagai Desa Siaga TBC, lanjut Sukri, hari ini, Senin (05/04) STPI bekerjasama dengan Pemdes Grujugan menggelar pelatihan kader TBC.

Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman kader tentang pencegahan dan pengendalian TBC. Selain itu guna menambah pengetahuan tentang tugas dan peran kader dalam upaya pencegahan dan penanggulangan TBC.

“Yang terpenting juga guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam melakukan penemuan kasus dan pendampingan pasien TBC,” tegas dia.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Gapura, Zainuddin selaku pemateri pada pelatihan Kader TBC juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya pencegahan TBC.

“Salah satunya dengan membekali pengetahuan mengenai TBC kepada para kader,” ujar Kapus Zainuddin.

Zainuddin berharap Desa Grujugan sebagai Desa Siaga TBC bisa menjadi embrio dalam melakukan pencegahan TBC.

“Nanti setelah di Desa Grujugan maksimal kita akan bergerak ke desa lain di Kecamatan Gapura, dan semoga juga ke desa-desa lain,” ucap Zainuddin memungkasi.

Rusydiyono, Mata Madura

Exit mobile version