
foto fb taufiqurrahman putera khafi
MataMaduraNews.com–PAMEKASAN-Di awal tahun 2017, netizen Pamekasan, Madura, Jatim, dikejutkan dengan status akun facebook bernama Taufiqurrahman Putera Khafi, kontributor Madura di Kompas.com. Taufiq-begitu dia akrab dipanggil- menulis status seorang perempuan yang sedang menderita kanker hati. Perempuan miskin itu, hidup di gubuk riot, kedatangan tamu yang mengaku utusan Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, Jumat lalu (30/12/2016).
Namun bagi penghuni rumah ini, tak ada daya meniru jejak bos Jawa Pos itu. Jerih payah menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi selama empat tahun, tak mampu membeli tanah, membangun rumah dan menafkahi hidupnya sehari-hari. Gubuk reot itu dibangun di atas tanah orang lain.
Kabar sakitnya penghuni rumah ini pun, merebak ke mana-mana setelah ramai diunggah ke media online dan media sosial. Hingga akhirnya sampai ke telinga Bupati. Karena kesibukannya, orang nomor satu di Pamekasan ini memerintahkan salah satu asistennya menjenguk penghuni rumah.
Jumat malam, utusan Bupati tiba di gubuk reot itu. Sang suami yang menemui utusan menuturkan kronologi sakit yang diderita isterinya panjang lebar.
Si utusan berpesan agar jangan hanya mengandalkan penanganan medis saja untuk menyembuhkan penyakit isterinya. Tetapi juga bisa dengan cara doa dan pengalaman penanganan yang dilakukan orang pintar alias dukun.
Setelah panjang lebar berbicara, sebelum pamit pulang, si utusan memberikan sesuatu kepada si suami. Setelah dilihat, barang tersebut tasbih yang biasa digunakan untuk menghitung jumlah dzikir.
“Perbanyak baca dzikir,” pesan terakhir si utusan seraya berpamitan. Si utusan langsung naik ke mobil berwarna hitam bernomor polisi M . . . . AP melaju pelan ke arah selatan.
Beberapa saat kemudian si suami berfikir, mudah-mudahan biji tasbih pemberian si utusan menjadi “obat”.
Malam semakin larut, si suami belum menangkap semua pesan si utusan. Dirinya berfikir, isterinya segera dibawa ke rumah sakit, biayanya ditanggung pemerintah dan BPJS yang sudah menjadi tanggungannya segera ditangani pemerintah. Namun fikirannya itu hanya menjadi lamunan hingga dibawa terlelap.
Begitulah kisah yang diceritakan si suami kepadaku, Ahad 1 Januari 2017
Reporter: Hasib, Mata Pamekasan