Ternyata Abu Lahab Jadi Dalil Maulid Nabi, Begini Penjelasan Gus Baha

×

Ternyata Abu Lahab Jadi Dalil Maulid Nabi, Begini Penjelasan Gus Baha

Sebarkan artikel ini
Abu Lahab Jadi Dalil Maulid Nabi, Begini Penjelasan Gus Baha
Ilustrasi

matamaduranews.com–Nabi Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul Awal. Tanggal kelahiran inilah menjadi patokan peringatan maulid nabi umat muslim.

Namun sejumlah ulama’ memiliki perbedaan pendapat mengenai peringatan maulid nabi.
Ada yang membolehkan dan ada juga yang juga berpendapat hingga mengharamkan.

Perbedaan pendapat tersebut, seringkali menjadi obrolan yang tidak menemukan kesimpulan ketika membahas hukum peringatan maulid nabi Muhammad SAW.

Kiai Bahauddin atau dikenal Gus Baha mengungkapkan bahwa peringatan maulid Nabi ternyata juga bersinggungan dengan kisah Abu Lahab. Paman Nabi sekaligus pimpinan kafir Quraisy pada waktu itu.

Sebagaimana dijelaskan Gus Baha dalam video berdurasi 1 menit 44 detik yang diunggah akun Instagram @ulama.nusantara pada Sabtu (9/10) kemarin.

Gus Bah menerangkan dalil Maulid Nabi yang berkaitan dengan Abu Lahab bisa dilihat di kitab-kitab yang men-sunnahkan Maulid, seperti kitab yang ditulis Sayyid Muhammad hingga Habib Zein, bahkan syarah Kitab Burdah.

“Abu Lahab itu kalau hari Senin adzabnya diringankan, karena senang dengan kelahiran Nabi sampai memerdekakan budaknya sendiri yang bernama Tsuwaibah,” tutur Gus Baha.

Berdasarkan kisah ini, Gus Baha menjelaskan bahwa para ulama membuat kesimpulan, jika orang kafir saja ketika menghormati hari lahir nabi bisa diringankan siksanya, apalagi orang Islam.

“Tapi hormat. Kemudian ‘hormat’ ini ditafsirkan macam-macam. Mubaligh bilang, harus dengan pengajian, ngundang saya. Kalau tidak, tidak maulidan namanya. Itu yang subyektif. Kalau bagi saya tidak begitu,” kelakar Gus Baha.

Bagi Gus Baha, ekspresi hormat bisa dilakukan dengan banyak cara. Terserah caranya masing-masing, yang penting membuktikan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

“Masuk akal! Bagaimanapun kelahiran Nabi adalah pertanda baik. Masak tidak disambut?,” ungkapnya.

“Jadi, satu-satunya dalil maulid tetap pakai Abu Lahab,” tutupnya.

KPU Bangkalan