matamaduranews.com–SUMENEP-Tingkatkan kualitas kader, Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur gelar Pelatihan Peningkatan Kader Posyandu (Refreshing Kader), Selasa (16/10/2018) di Sekretariat PKK setempat.
Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep Nurfitriana Busyro, pertama meminta para kader PKK yang ikut serta dalam pelatihan tersebut agar serius.
“Sehingga kita mendapatkan pengetahuan baru dan bisa memberikan manfaat kepada orang,” ucap perempaun yang biasa dipanggil Bunda Fitri itu.
Terkait pelatihan tersebut, Bunda Fitri yang juga Ketua Perempuan Bangsa Sumenep itu menjelaskan bahwa saat ini Indonesia tengah dilanda persoalan gizi. Di mana masalah tersebut berdampak negatif terhadap kualitas sumber daya manusia.
“Salah satunya masih tingginya angka anak balita pendek atau yang disebut stunting,” kata Bunda Fitri menjelaskan.
Karena itu, lanjut Bunda Fitri, PKK sebagai mitra pemerintah harus memaksimalkan peran dan fungsinya untuk melakukan penanggulangan stunting.
Bunda Fitri juga menyampaikan, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting yakni dengan intervensi sensitif (program 1000 HPK), melalui penyediaan akses dan ketersediaan air bersih serta sarana sanitasi, pemberian pendidikan dan pola asuh dalam keluarga, serta penyediaan jaminan kesehatan nasional dan jaminan persalinan.
Kemudian, intervensi pendidikan (kualitas remaja putri), yakni pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah, pemberian edukasi gizi remaja dan pembentukan konselor sebaya untuk membahas seputar perkembangan remaja.
“Juga intervensi sosial (pemberdayaan orang terdekat) melalui penggerakan tokoh masyarakat untuk mensosialisasikan keluarga berencana dan penyediaan bantuan sosial dari pemda untuk keluarga tidak mampu,” sebut perempuan yang dijuluki Srikandi Madura tersebut.
Masih kata Bunda Fitri, untuk desa lokus pencegahan stunting saat ini sudah tersebar di beberapa desa. Di antaranya Desa Aeng Baja Raje, Sera Tengah, Kambingan Timur, Tamidung, Nyabakan Barat, Bilangan, Romben Guna, Romben Barat, Lapa Daya dan Sapeken.
Karenanya, refreshing kader saat ini diharapkan membangkitkan motivasi dan semangat para kader posyandu dalam ikut serta penanganan stunting di Kabupaten Sumenep.
“Saya berharap peran serta ini dilakukan dengan ikhlas, cerdas dan sabar. Karena tanpa keikhlasan, perjuangan apapun tidak akan mencapai hasil apapun, yang ada hanyalah kejenuhan, kebosanan dan bahkan bisa menimbulkan konflik,” harap Bunda Fitri.
Rusydiyono, Mata Madura