Budaya

Tradisi Jumat Terakhir

Asta Tinggi Sumenep
Salah satu kawasan Asta Tinggi Sumenep yang selalu ramai dikunjungi peziarah (dok.Mata Madura)

matamaduranews.com-Jumat terakhir. Begitu istilah yang akrab terdengar di telinga warga Sumenep menjelang awal Ramadlan.

Ya itulah tradisi warga Sumenep untuk berziarah kepada para leluhur yang telah mendahuluinya sebelun tiba bulan puasa Ramadlan.

Jumat terakhir sebelum bulan Ramadan ternyata menjadi berkah tersendiri bagi para penjual bunga di Kabupaten Sumenep. Sebab di hari itu banyak masyarakat yang berziarah ke pemakaman keluarga mereka.

Saat dikonfirmasi, Suhani salah satu penjual bunga di ruas Jalan Halim Perdana Kusuma Sumenep, Jumat (08/03/2024), menjelaskan bahwa pada Jumat terahir menjelang Ramadan omset penjualan bunganya, meningkat sekitar 30 hingga 50 persen.

“Kalau pada hari Jumat biasa paling dapat uang 70 hingga 100 ribu, namun hari ini alhamdulilah dirinya sudah mengumpulkan uang lebih dari 150 ribu,” jelasnya.

Meningkatnya jumlah peziarah pada hari Jumat terakhir, diarenakan kebiasaan yang sudah turun-temurun sejak jaman dahulu, yang lebih dikenal sebagai Jumat di-budi.

Masyarakat Sumenep biasanya akan mengunjungi pemakaman keluarga menjelang Bulan Ramadan. (bahri)

 

Exit mobile version