MataMaduraNews.com–PAMEKASAN-Warga sekitar Rumah Sakit Kusuma Husada Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menuntut agar pembangunan rumah sakit di Jalan Bonorogo, Lawangan Daya, Pademawu itu dihentikan. Aspirasi tersebut disampaikan dalam uudensi di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Selasa (13/02/2018).
Warga menuntut agar ada transparansi dalam pengurusan izin sebelum melakukan pembangunan. Sebab, warga sekitar tidak tahu menahu mengenai proyek tersebut.
Selain itu, permasalahan yang paling urgen adalah lahan parkir yang tidak memadai. Akibatnya, bisa membuat kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas di jalan sekitar rumah sakit.
â€Kami menginginkan transparansi dalam pengurusan semua ijinnya. Jadi, kami tidak menginginkan dampak setelah dibangunnya hingga mengkibatkan semrawutnya pengaturan kota seperti di jalan Mandi Laras,†ujar Koordinator Audensi, Abdul Razak.
BACA JUGA: Rumah Sakit Kusuma Husada Pamekasan Terindikasi Bermasalah
DPRD dan SKPD terakit diminta untuk turun ke lapangan guna meninjau ulang. Sebelum itu dilakukan, pembangunan tersebut harus dihentikan terlebih dahulu.
â€Kami meminta segera dilakukan audit investigasi oleh dewan dan kami mohon untuk dihentikan pembangunan itu sebelum ada penetapan dari dewan,†tegas Razak.
Di samping itu, Razak memaparkan bahwa ada tiga hal yang urgen selain persoalan di atas. Yaitu, konsultasi publik, sosialisasi, dan spesifikasi.
â€Ada tiga rekomendasi dari BLH, konsultasi publik itu tidak dilakukan, sosialisasi ,dan spesifikasi khusus, serta mengenai parkir,†sebutnya.
BACA JUGA: Soal RS Kusuma Husada, Kepala DPMPTSP Pamekasan Janji Segera Menindaklanjuti
Sementara, Direktur Rumah Sakit Kusuma Husada, Tri Susandri Julianto mengatakan, akan mengambil langkah terbaik mengenai problematika tersebut. Ia menyebutkan berdirinya rumah sakit sebenarnya akan menghadirkan manfaat yang besar.
â€Kita sebagai masyarakat berkomunikasi, bersosialisasi sebaik-baiknya, nanti jalan yang terbaik yang akan diambil. InsyAllah, manfaatnya banyak,†tanggapnya mengenai audensi dari masyarakat.
Syahid, Mata Madura