Unras di Bangkalan Berakhir Mosi Tidak Percaya pada DPR-RI

H. Syafiudin Asmoro anggota DPR-RI saat mendengarkan aspirasi mahasiswa Trunojoyo Bergerak melalui daring dari Gedung DPRD Bangkalan.(matamadura.syaiful)

matamaduranews.comBANGKALAN-Unjuk Rasa (Unras) mahasiswa lintas organisasi dibawah naungan Trunojoyo Bergerak di Bangkalan berakhir dengan mosi tidak percaya pada DPR-RI.

Unras di Pintu Tol Suramadu hingga depan Gedung DPRD Bangkalan sudah berlangsung kurang lebih 8 jam.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Peserta aksi mulai membubarkan diri dan meninggal gedung peripurna pada Selasa (13/10/2020) pukul 17.50 WIB.

Pantauan Mata Madura, H. Syafiuddin Asmoro anggota DPR-RI dapil Madura menerima langsung aspirasi mahasiswa Trunojoyo Bergerak secara virtual.

H. Syafi mengatakan dari fraksi PKB memang menyetujui UU Cipta kerja tersebut, dengan berbagai pertimbangan, tak lain untuk kesejahteraan rakyat.

“Ini semua demi menciptakan investasi yang lebih banyak di Indonesia dan mempercepat kemajuan Indonesia,”

Begitu juga kata H. Syafi, UU Cipta Kerja itu untuk membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya.

“Kita tau di Indonesia, saat ini masih minimnya lapangan pekerjaan,” ungkap H. Syafi dihadapan para demonstran.

Ia juga menyampaikan bahwa DPR-RI melalui fungsi pengawasan, dari fraksi PKB jika ada perbedaan pendapat dari dari mahasiswa Trunojoyo Bergerak nanti akan disampaikan.

“Melalui fraksi PKB, akan kami sampaikan di Pusat nanti aspirasi dari temen-temen,” kata Politisi PKB dapil Madura ini.

Tanggapan Politisi PKB asal Madura tersebut, sedikit memberikan jawaban dari aksi yang ingin disampaikan, utamanya penolakan terhadap UU Ciptaker.

“Kami akan sampaikan apa yang disuarakan pendemo yakni menolak dan batalkan UU Omnimbus Law Cipta Kerja ke DPR-RI,” tambah H. Syafi.

Tetapi ketua Korlap Trunjoyo Madura, Rossi tetap ingin mengawal aspirasi mereka benar-benar disampaikan di Pusat oleh Politisi PKB tersebut.

“Kami minta bukti konkrit, jika aspirasi kami nantinya betul-betul akan disampaikan di Pusat,” pintanya Rossi.

Perwakilan mahasiswa masih merasa kecewa karena merasa tak konkrit. Bahkan ia menyebut anggota dewan tak mendengar aspirasi mereka.

“Jadi gimana nih? Jadi tidak disampaikan pada Puan Maharani. Atau kita cukup wakil Madura ini. Tapi bukti konkrit nantinya,” cecar Rossi.

Ruang audensi pun riuh. Mahasiswa langsung menyatakan mosi tidak percaya kepada DPR-RI.

“Hari ini kami berikan mosi tidak percaya kepada DPR. Karena hari ini kami merasa kecewa,” sebutnya dihadapan H. Syafi.

Massa kemudian berangsur keluar dari ruangan. Setelah DPRD Bangkalan menyatakan siap menjembatani aspirasi mereka pada Pusat.

“Syafiuddin ini orangnya komitmen. Insyaallah permintaan video tuntutan dari temen-temen akan dipenuhi saat pembahasan di fraksi masing-masing di Pusat,” kata Muhammad Fahad, ketua DPRD Bangkalan.

Usai itu, mahasiswa keluar dengan damai tanpa merusak fasilitas dari gedung DPRD. Mereka pulang dengan tertib dan aman pada pukul 18.00 WIB.

Tertibnya demonstrasi mahasiswa ini juga membuat orator mengucapkan terima kasih kepada massa yang meluangkan waktu untuk  hadir dalam aksi tersebut.

Dia juga meminta kepada massa agar membubarkan diri secara tertib, dan tidak menjadikan aksi penyampaian pendapat ini dirusak oleh oknum yang memanfaatkan situasi.

“Jaga ketertiban, jadikan aksi kita ini contoh aksi aksi berikutnya,” kata Rossi, korlap Aksi.

Syaiful, Mata Madura

Exit mobile version