Usai Diberitakan, LMI Cabang Bangkalan Tanggap Santuni Tiga Anak Yatim

Ketua LMI Cabang Bangkalan, Yanuar Dwi Prianto (duduk empat dari kiri) didampingi wartawan Mata Madura Biro Bangkalan (kaos ungu), saat mengunjungi kontrakan tidak layak huni anak yatim, Rabu (04/10). (Foto/Hasin)
Ketua LMI Cabang Bangkalan, Yanuar Dwi Prianto (duduk empat dari kiri) didampingi wartawan Mata Madura Biro Bangkalan (kaos ungu), saat mengunjungi kontrakan tidak layak huni anak yatim, Rabu (04/10). (Foto/Hasin)
Ketua LMI Cabang Bangkalan, Yanuar Dwi Prianto (duduk empat dari kiri) didampingi wartawan Mata Madura Biro Bangkalan (kaos ungu), saat mengunjungi kontrakan tidak layak huni anak yatim, Rabu (04/10). (Foto/Hasin)

MataMaduraNews.com, BANGKALAN – Selain dikunjungi dan diberi bingkisan sembako oleh Camat Bangkalan, tiga anak yatim yang sempat diberitakanMataMaduraNews.com tempo hari, juga mendapat perhatian dari Lembaga Manajemen Infaq (LMI) Cabang Bangkalan, Rabu (05/10).

Sebelum Camat Bangkalan hadir di kediaman Mustain, Tasya Asprilia Viorentina, dan Julian Tritama Ramadan, tiga anak yatim yang tinggal bersama ibunya, Lisa (33),  Ketua LMI Cabang Bangkalan, Yanuar Dwi Prianto sudah lebih dulu hadir di tempat tersebut, didampingi MataMaduraNews.com. Yanuar, panggilan akrabnya, mengatakan LMI sebagai Laznas yang baru dikukuhkan Kemenag bulan April lalu dengan SK 184 Tahun 2016 mempunyai amanat untuk membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.

“Tugas kami membantu pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan sesuai dengan aturan-aturan yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang Zakat No 23 Tahun 2011,” Yanuar menjelaskan, saat hadir di kontrakan tiga anak yatim tersebut.

Lulusan Teknik Informatika UTM ini juga mengatakan, tiga anak yatim yang diberitakan MataMaduraNews.com pada Sabtu (03/10) lalu memiliki kriteria yang cukup sebagai salah satu Asnaf (penerima zakat), yaitu fakir miskin. Sehingga pria satu anak ini tertarik untuk melakukan survei awal guna menggali informasi terkait kebutuhan mendasar dari keluarga tiga anak yatim tersebut yang nantinya akan dilanjutkan dengan survei kedua untuk pendalaman skill, keahlian atau potensi ekonomi yang dimiliki oleh ibu Mustain, Tasya Asprilia Viorentina, dan Julian Tritama Ramadan.

Jika dari survei didapatkan data bahwa Lisa sebagai orang tua tunggal dari tiaga anak yatim itu memiliki keahlian di bidang tertentu yang bisa dikembangkan, kata Yanuar, akan didampingi dan diberikan bantuan perlengkapan dan modal usaha sesuai keahliannya. “Kita dalami dulu apakah Ibu Lusi ini punya keakhlian di bidang tertentu yang bisa kita kembangkan. Jika ada, kita dampingi dan berikan bantuan modal sehingga yang bersangkutan bisa mandiri dan tidak bergantung kepada pihak lain,” katanya. “Bila perlu bisa membantu teman-temannya yang bernasib sama,” tambahnya penuh harapan.

Pria yang memiliki hobi membaca Al-Qur’an ini menjelaskan, program pengentasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi merupakan tugas bersama, baik pemerintah, lembaga-lembaga sosial/NGO, maupun masyarakat. Tiga elemen ini, menurut Yanuar, harus berkolaborasi, bekerja sama dan saling melengkapi, serta tidak bisa jika hanya di bebankan kepada salah satu pihak.

“Ini tugas bersama antara pemerintah, kami sebagai perwakilan lembaga swadaya masyarakat beserta masyarakat pada umumnya harus bahu-membahu membantu yang harus dibantu,” tegasnya kepada MataMaduraNews.com. (hasin/rfq)

Exit mobile version