Viral Jenazah Corona Diambil Paksa di Sumenep, Keluarga Teriak Histeris

×

Viral Jenazah Corona Diambil Paksa di Sumenep, Keluarga Teriak Histeris

Sebarkan artikel ini
jenazah corona di Sumenep
Video Jenazah Corona saat didorong oleh keluarga setelah diambil paksa dari RSU Kalianget Sumenep. Video pengambilan paksa jenazah corona terekam oleh warga hingga viral di dunia medsos (WhatsApp). FOTO:videowa

matamaduranews.comSUMENEP-Video pengambilan paksa jenazah corona alias COVID-19 terjadi di RSI Kalianget, Sumenep, Madura, pada hari Minggu (24/1/2021) viral.

Dari video itu terlihat pihak keluarga berteriak dan tidak terima pasien dinyatakan positif COVID-19 oleh RSI Kalianget.

Detik-detik pengambilan jenazah corona terekam kamera HP warga.

Dalam video itu, tampak sejumlah keluarga dari jenazah berteriak histeris dan menangis.

Jenazah ditutupi menggunakan tikar. Awalnya, ada di halaman RSI Kalianget, Sumenep yang dikerumuni banyak orang.

Suara tangis terdengar dalam video tersebut. Lalu, jenazah didorong hingga jalan raya.

Video lain, jenazah yang tetap menggunakan bed rail rumah sakit itu terus didorong sampai di rumah keluarganya.

Dari informasi diketahui, jenazah tersebut bernama S (47) warga Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, Sumenep.

Almarhumah masuk RSI Kalianget pada 11 Januari 2021, karena sakit kencing manis atau diabetes.

Anggota dari Polsek Kalianget yang berada di lokasi tidak bisa berbuat banyak, saat jenazah dibawa paksa oleh keluarganya.

Kapolsek Kalianget Iptu Maliyanto mengatakan, pihaknya bersama dokter rumah sakit sudah berusaha memberikan pengertian kepada keluarga pasien, agar jenazah diurus dengan protokol kesehatan, karena positif COVID-19.

“Kami sudah mengimbau, mengedukasi, menyarankan. Namun pihak keluarga bersikeras ngotot tidak menginginkan diantar ambulans, tidak menginginkan dikuburkan secara protokol COVID-19,” kata Iptu Maliyanto, Minggu (24/01/2021).

Menurutnya, keluarga pasien tidak percaya dan tidak terima S dinyatakan meninggal karena terpapar COVID-19. Sehingga jenazah langsung diambil paksa dari ruang isolasi oleh keluarganya dan dibawa pulang.

Salah satu dokter spesialis paru RSI Kalianget, Sumenep, dr. Andre Dwi Wahyudi sempat memberi edukasi dan sebagainya. Namun keluarga besar si pasien bersikeras menginginkan tidak dikuburkan secara COVID.

“Karena beranggapan keluarganya meninggal bukan karena COVID,” terangnya.

Dikatakan, pihak RSI Kalianget, melakukan swab test pada pasien tanggal 12 Januari. “Hasilnya, keluar tanggal 13 Januari dan positif Covid-19,” katanya.

Hasil rekam medis, selain pasien mengalami radang paru-paru juga ada penyakit lain, diabetes (kencing manis). “Sudah sempat membaik, tapi memburuk dan meninggal dunia hari ini (24/1/2021),” tambahnya.

Pasien menjalani rawat inap selama 13 hari di RSI Kalianget, Sumenep.

“Saya sendiri yang memeriksa. Dan saya sendiri yang menyatakan meninggal dunia,” ucapnya.

Manajemen RSI Kalianget sudah menjelaskan kondisi pasien hingga meninggal dunia. Beberapa keluarganya memahami, tapi keluarga lain ada yang kurang paham.

“Entah apa yang terjadi, pasien dibawa pulang paksa. Kami tidak tahu itu. Kalau misalnya keberatan biasanya tetap diminta tanda tangan (surat pernyataan) terlebih dahulu,” katanya.

Padahal, kata dia, pasien yang meninggal dunia dan positif Covid-19 akan difasilitasi oleh Tim Satgas Covid-19.

“Tapi keluarganya emosi dan tidak ada dokumen penolakan di sini [RSI, red] hingga dibawa pulang paksa,” pungkasnya.

Ibad, Mata Madura

KPU Bangkalan