matamaduranews.com–SUMENEP-Sejak Kamis pagi (19/12/2019) sejumlah grup WhatsApp dan Facebook ramai mengabarkan Imam Trisnohadi, eks Kadiskop Pemkab Sumenep wafat di Rumah Sakit Surabaya.
Namun, keanehan itu mulai muncul saat Abd. Madjid, Kepala BKSDM Pemkab Sumenep membuat testimoni yang tersebar di grup wa Mata Madura.
“Pak Sekda dan saya ke TKP. Ternyata Pak Imam msih menunggu ambulan sdh ditangani tpi kondisi skrg dia masih hidup krn kekuatan alat tpi klu alat itu dibuka bisa meninggal itu info yg saya dpt dg sekda dri dokter yg menangani, istri dan anknya di TKP,” tulisnya.
Mata Madura menelpon Abd. Majid menanyakan kebenaran chatingan yang viral di grup wa.
“Ya..saya dengan Pak Sekda (Sekda Sumenep, Edy Rasiyadi, red) tadi pagi-pagi ke rumah sakit tempat Pak Imam dirawat. Kondisi selang dan infus masih terlihat. Dokter tidak memvonis meninggal dunia. Hanya di layar monitor saya tidak melihatt garis yang bergerak. Tapi di perut pak imam bergerak,” cerita Majid via telpon kepada Mata Madura, Kamis siang.
Menurut Majid, Pak Imam jatuh di mall Surabaya. Lalu dibawa ke rumah sakit.
“Putranya yang di Malang dan keluarganya di Sumenep ikut menyusul ke Surabaya. Dokter tak berani melepas selang infus sebelum ada pernyataan dari keluarga pasien. Tapi dokter nyarankan suruh sediakan ambulance ke keluarga Pak Imam,” cerita Majid.
Majid tak mau menjelaskan panjang kondisi apa yang dialami Imam Trisnohadi.
Sementara itu, Moh. Ilyas, tetangga Imam Trisnohadi bercerita tentang kondisi terkini. Dia tulis di grup wa Mata Madura, Kamis siang:
“Kabar meninggalnya Imam Trisnohadi datang dari anaknya tadi pagi pukul 04.00 ba’dha subuh.
Saat ini kabar dari Ketua RT setempat ternyata Pak Imam Trisnohadi MASIH HIDUP.
Padahal di rumah duka sudah siap segalanya :
Kuburan sudah digali
Terop sudah dipasang
Pemandian sudah disiapkan
Ibu-ibu sdh bungkus beras
Kain kafan juga sudah disiapkan.
Begitu ambulance sampek rumah, ternyata imam masih hidup lengkap dgn selang infusnya. subhanallah,” tulis M. Ilyas.
Hambali Rasidi