Peristiwa

Wafat di Usia Muda, Ketua IKA PMII Mojokerto Tinggalkan 4 Anak Kecil

Ketua IKA PMII Mojokerto Wafat
Kolase foto almarhum Akhmad Subhan, Ketua IKA PMII Mojokerto bersama istri dan 4 anaknya. (Foto: Istimewa)

matamaduranews.comMOJOKERTO-Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Cabang Mojokerto, Akhmad Subhan, berpulang tadi malam selepas maghrib dalam keadaan tidak sakit.

Berita duka ini dikirim oleh Sekretaris Umum PC IKA PMII Mojokerto, Kanzul Irfan, ke grup official PW IKA PMII Jawa Timur yang beranggotakan Pengurus Wilayah IKA PMII Jatim plus Para KSB (Ketua Sekretaris Bendahara) PC IKA PMII se-Jatim serta para pejabat publik Provinsi Jawa Timur asal PMII pada pukul 19.34.

Berikut isi berita duka tersebut :

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Telah wafat sahabat kita, Ketua IKA PMII Mojokerto, Sahabat Ahmad Subhan, di Trowulan, Mojokerto, Sabtu (16/11) sekitar pukul 18.30 usai shalat maghrib”.

Rata-rata member grup bertanya Subhan sakit apa? Di antaranya KH Syafi’ Rofi’i Bangkalan dan Prof Patoni Tulungagung. Sedangkan Ketua IKA PMII Jember, Dr. Akhmad Taufiq hanya berujar ‘Ya Allah’ saking kagetnya.

Dr Syaiful Bahar Bondowoso berkomentar “Ya Allah tenan tah iki?“. Sementara Bakal Calon Bupati Blitar, Abdul Aziz kirim screenshoot chat terakhirnya dengan almarhum dan dengan penuh rasa kehilangan dia menyampaikan bahwa almarhum banyak membantu running-nya dalam Pilbup Blitar 2020.

Pengurus Gerindra Surabaya, Kusriyanto dalam komentarnya menyebut bahwa istri almarhum Akhmad Subhan baru sembuh dari sakit dan almarhum meninggalkan empat anak kecil-kecil.

Wakil Ketua PWNU Jatim, Andry Dewanto Akhmad berkomentar bahwa sebulan lalu bersama Akhmad Subhan dan sangat merasa kehilangan dengan wafatnya almarhum. Komentar ini kemudian ditimpali oleh Musleh Hasyim, senior PMII UINSA, dengan ajakan agar pagi ini seluruh kader PMII ikut mengantar kepergiannya ke pemakaman.

Yang paling mengharukan, Ketum IKA PMII Jatim, KH Amin Said Husni posting foto Almarhum dengan istri dan empat anaknya yang masih kecil-kecil.

Kedekatan Almarhum dengan semua orang ditunjukkan dengan berduyun-duyunnya para tokoh NU datang ke rumah duka tadi malam. Di antaranya KH Muhith Efendy, Moch Yanto Gerindra, Ruslan Partai Berkarya, Imam Fachruddin Kediri, Yok A Zakaria Jombang dan banyak tokoh lainnya.

Almarhum sangat populer dalam pertarungan pemikiran di media sosial, sehingga tokoh-tokoh NU, PMII dan Sarkub se-Indonesia turut menyatakan duka cita yang mendalam. Sebagian di antara mereka saat ini sedang perjalanan ke Mojokerto.

Sementara itu, Bendum IKA PMII Jatim, Firman Syah Ali, bercerita bahwa pada saat berita duka dikirim ke grup WA resmi IKA PMII, dirinya sedang di atas panggung dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Laksamana Cheng Ho Surabaya.

Saat itu, dia tidak membuka HP sama sekali sehingga tidak langsung tahu berita duka tersebut. Firman Syah Ali baru buka HP di tengah-tengah acara dan heran kok banyak sekali notifikasi di grup resmi IKA PMII Jatim. Ketika dibuka, ternyata sahabat terbaiknya telah wafat. Cak Firman tak kuasa menahan air mata walau di atas panggung di depan lautan jamaah.

Ketika acara di Masjid Laksamana Cheng Ho selesai sekitar pukul 23.00 WIB, Firman Syah Ali langsung meluncur ke rumah duka di Dusun Gapuro, Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto. Saat berita ini ditulis, jenazah belum dimakamkan karena menunggu keluarga almarhum dari Ajung Jember. Almarhum memang orang Jember, sedangkan Kemlagi itu adalah rumah mertuanya.

Redaksi

Exit mobile version