Wapres Ma’ruf Amin Bakal ke Sumenep dan Bangkalan

Wapres Ma'ruf Amin ke Sumenep dan Bangkalan
Wapres KH Ma'ruf Amin saat memimpin Rakor Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem bersama dengan Gubernur dan Bupati/Walikota dari 7 provinsi yang menjadi percontohan atau pilot project program secara virtual di Grahadi, Selasa.

matamaduranews.comSURABAYA-Setelah berkunjung ke Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/9/2021). Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin akan berkunjung ke Jawa Timur.

Kunjungan kerja Wapres Ma’ruf Amin kali ini terkait pelaksanaan program pilot project percepatan penanganan kemiskinan ekstrem.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam rilis mengatakan, Wapres Ma’ruf Amin akan tiba di Jawa Timur pada Kamis (30/9/2021).

Beberapa daerah yang akan dikunjungi Wapres adalah Bangkalan dan Sumenep di Pulau Madura.

Seperti diketahui, lima kabupaten di Provinsi Jatim masuk dalam pilot project pelaksanaan program percepatan penanganan kemiskinan ekstrem bersama enam provinsi lain di Indonesia.

Kelima kabupaten tersebut yakni Bangkalan, Sumenep, Probolinggo, Bojonegoro, dan Lamongan.

Dari masing-masing ditunjuk kabupaten yang ditunjuk sebagai lokus percontohan dipilih kembali 5 kecamatan, dan dari tiap kecamatan akan dipilih 5 desa.

Daerah tersebut yang nantinya akan diintervensi program dari Kemenko Perekonomian selama tiga bulan mendatang guna menjadi pilot project percepatan penanganan kemiskinan ekstrem.

Sebanyak tujuh provinsi menjadi pilot project untuk penurunan kemiskinan ekstrem. Seperti Jatim, Jabar, Jateng, NTT, Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Menurut Khofifah, Wapres Ma’ruf Amin akan langsung melakukan rakor terbatas dan juga mendetailkan program percepatan penangangan kemiskinan ekstrem tersebut. Karena Wapres sebagai Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Sementara, sejumlah TNI dan juga Polri sudah tampak melakukan pengamanan sebelum kedatangan Wapres RI.

Sejumlah petugas dari Setwapres juga tampak telah melakukan pengecekan di sejumlah ruang-ruang gedung negara Grahadi.

Wapres akan melakukan rapat terbatas dengan sejumlah pejabat di Jatim dengan memanfaatkan ruangan timur Gedung Negara Grahadi.

Gubernur Khofifah menyebut bahwa kemiskinan ekstrem Jatim tahun 2021 mencapai angka 4,4 persen dengan jumlah penduduk miskin ekstrem sebesar 1.746.990 jiwa.

Jumlah ini 38,20 persen dari jumlah penduduk miskin Jatim.

Kemiskinan ekstrem mengacu pada definisi Bank Dunia dan PBB, yaitu kondisi dimana kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan yakni memiliki pengeluaran perkapita per hari di bawah USD 1,9.

“Di tengah pandemi covid-19, ekonomi masyarakat pedesaan relatif lebih tahan banting dibanding perkotaan. Masyarakat pedesaan lebih banyak bergerak di sektor agro atau pertanian, sedangkan masyarakat perkotaan bergantung di sektor perdagangan dan jasa,” katanya. (matajatim)

Exit mobile version