matamaduranews.com–PAMEKASAN-Menggali sumur persiapan untuk tanam tembakau. Tapi, nasib bicara lain.
Begitu yang dialami Naheri,37, warga Desa Batukalangan, Kecamatan Proppo, Pamekasan. Dia tewas setelah tertimbun tanah galian sumur yang longsor, Sabtu sore (20/6/2020).
Naheri menggali sumur untuk mengairi tanaman tembakau di lahannya yang berlokasi di Dusun Batu Putih, Desa Gerro’om, Proppo, Pamekasan.
Kabar ada warga yang tertimbun tanah galin sumur, sontak ratusan warga dari Desa Groom dan Desa Batukalangan berdatangan untuk melakukan evakuasi. Sebagian warga penasaran untuk menyaksikan dari dekat.
“Korban bisa dievakuasi setelah dua jam berada di dalam sumur. Sumurnya berkedalaman sekitar 8 meter. Korban meninggal dunia setelah tertimbun tanah,†terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Akmalul Firdaus kepada wartawan.
Firdaus bercerita, saat kejadian istri korban dan adiknya berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Warga berupaya menaikkan korban dengan alat seadanya setelah akhirnya dibantu personil BPBD dan TNI-Polri.
“Korban sudah dikebumikan di pemakaman umum, korban meninggalkan tiga orang anak dan satu istri. Kami berharap kepada masyarakat agar waspada di cuaca seperti sekarang. Harus ada temannya kalau mau menggali sumur,†tandasnya.
Menurut sumber di lokasi kejadian, saat itu korban menggali ulang sumur di tengah-tengah sawah, yang selama ini digunakan untuk menyiram tanaman tembakau miliknya.
Kala itu, korban ditemani istrinya Anisa (30) dan adik kandungnya. Nasiyah (25).
Naheri masuk ke lubang sumur menggunakan tali sambil diikat ke kakinya. Lalu menginjak ke dinding sumur yang masih basah.
Ketika korban sudah sampai di dasar sumur dan airnya hanya sebatas lutut, tiba-tiba dinding sumur ambrol menimpa korban.
Naheri sempat berterik minta tolong. Istri dan adik yang berada di atas bibir sumur tak bisa berbuat apa-apa. Kecuali menjerit histeris memanggil-manggil warga untuk meminta bantuan.
Beberapa menit kemudian, sejumlah warga berdatangan untuk menolong. Tapi warga juga tidak bisa, karena tubuh korban sudah tidak terlihat lagi, tertutup tanah.
Selain itu, warga tidak berani, khawatir ikut jadi korban timbunan longsor.
Mohammad Tosin, warga Desa Groom, yang juga anggota Satpol PP Pamekasan, mengatakan, menjelang musim tanam tembakau ini, ada beberapa warga yang memiliki sumur di tengah ladangnya mulai digali kembali, untuk persiapan menyiram tembakau. (johar)