matamaduranews.com–SUMENEP-Wilayah perkotaan Sumenep, Madura, Jawa Timur ditetapkan menjadi daerah paling rawan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pemetaan wilayah ini sebagaimana disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Kusmawati, Jumat (13/12/2019) kemarin.
Menurut Kusmawati, wilayah perkotaan menjadi daerah paling rawan penyebaran DBD disebabkan masyarakatnya terdiri dari berbagai kalangan.
Karena perkotaan, kata dia, menjadi lokasi masyarakat pendatang, semisal pemulung yang tidak memiliki tempat penampungan untuk hasil mulungnya.
“Nah, akibatnya banyak sampah yang dikumpulkan itu menjadi sarang berkembangbiaknya nyamuk,” tutur Kusmawati, Jumat (13/12/2019).
Makanya, saat ini Dinas Kesehatan Sumenep terus gencar melakukan Sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) kepada masyarakat. Minimal dilakukan sekali dalam seminggu.
“PSN ini sangat penting dilakukan dengan gerakan 3M plus. Yaitu membersihkan bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mengubur sampah,” ujarnya, mengingatkan.
Selama ini, kegiatan PSN menjadi faktor utama menurunkan kasus DBD. Tetapi tentu saja masyarakat juga harus mulai melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Selain itu, masyarakat kami sarankan meningkatkan konsumsi makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh dari serangan nyamuk DBD,” pesan Kusmawati.
Rafiqi, Mata Madura