BudayaReligi

Ziarah Asta Gunung Kawi

×

Ziarah Asta Gunung Kawi

Sebarkan artikel ini
Asta Gunung Kawi
Pintu Gerbang Menuju Asta Gunung Kawi (kompas.com)

matamaduranews.com-Keberadaan sebuah makam Asta Gunung Kawi, Malang menarik diperbincangkan karena di lokasi itu terdapat aneka peziarah dari berbagai agama.

Sebelumnya, media ini sempat mengulas keberadaan Asta Gunung Kawi secara bersambung dengan judul: Gus Dur, Arya Wiraraja, Gajah Mada, Asta Gunung Kawi dan Guru Nanak di India.

Bagi yang pernah datang ke Asta Gunung Kawi, Malang akan bertanya. Kenapa para peziarah dari berbagai agama datang ke satu Asta yang berlokasi di Desa Wonosari, Malang. Meski berada di lereng Gunung Kawi. Peziarah ramai berkunjung.

Pemakaman itu merupakan Asta Raden Mas Soeryo Koesoemo atau Kiai Zakaria II dan Raden Mas Iman Soedjono. Tentu makam seorang muslim.

Kenapa banyak etnis keturunan Tionghoa ikut meramaikan asta itu? Tentu saja juga banyak umat Islam yang berziarah ke makam Kiai Zakaria.

Wahyudi, salah satu warga setempat bercerita kepada penulis tentang peziarah dari etnis Tionghoa.

Menurutnya, saat Kiai Zakaria hidup ada tamu dari etnis Tionghoa yang minta bantuan ke Kiai Zakaria karena terlilit banyak utang setelah usahanya bangkrut.

Beberapa tahun kemudian, tamu si etnis Tionghoa mencari sosok Kiai Zakaria. Si etnis Tionghoa ingin mengucapkan terimakasih atas bantuannya. Melalui doa Kiai Zakaria, semua utangnya terbayar. Dirinya bisa jadi kaya raya.

Namun, keberadaan Kiai Zakaria sudah diketahui wafat. Si etnis Tionghoa mengetahui Asta Kiai Zakaria berada di lokasi di Desa Wonosari, Malang. Di lereng Gunung Kawi.

Untuk membalas jasanya, si etnis Tionghoa membuat ritual di Asta Kiai Zakaria.

Kelakuan si etnis Tionghoa itu ternyata diikuti banyak orang dari agama Konghucu yang menjadi agama mayoritas dari etnis Tionghoa.

Menurut keyakinan agama etnis Tionghoa, menyalakan lilin berharap mendapatkan penerangan atau pencerahan dari Tuhan. Sehingga wajar di dekat Asta Kiai Zakaria, berjejer lilin merah berukuran besar.

Dahlan Iskan kali ini mengulas Asta Gunung Kawi lewat situs: disway.id.

Berikut ulasan Dahlan Iskan;

Gunung Kawi

Ziarah Asta Gunung Kawi
Dahlan Iskan

SAYA mampir ke Gunung Kawi Minggu sore lalu. Saya ingin tahu masihkah gunung itu identik dengan Tionghoa. Setidaknya begitu kesan saya sejak lama.

Begitu populer gunung di perbatasan Malang-Blitar ini. Terutama bagi orang punya keinginan tertentu. Misalnya agar bisa kaya. Kelenteng Kwan Im itu dianggap tempat berdoa yang mabrura.

Mungkin sudah 20 tahun saya tidak ke Gunung Kawi. Sampai-sampai saya tidak tahu kalau sudah ada jalan tembus dari utara Kepanjen langsung ke Kawi.

Saya masih menuruti ingatan lama: Malang-Kepanjen-Sumberpucung-Karangkates-Wlingi, baru naik ke utara. Praktis memutar dulu setengah lingkar Kawi.

Ternyata sudah berubah banyak.

KPU Bangkalan