Insiden Nyaris Adu Jotos di RSUD Sumenep, PPNI Ikut Bicara

×

Insiden Nyaris Adu Jotos di RSUD Sumenep, PPNI Ikut Bicara

Sebarkan artikel ini
Ketua PPNI Sumenep, M. Nur Ihsan. (Foto for Mata Madura)

MataMaduraNews.comSUMENEP-Pasca insiden nyaris adu jotos antara Sugiyanto, perawat RSUD Sumenep vs Indra Wahyudi, anggota DPRD Sumenep mengundang perhatian banyak orang.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Testimoni Indra Wahyudi lewat media online dan status facebook-nya menjadi viral. Selang sehari, Sugiyanto, perawat yang dimaksud Indra ikut klarifikasi ke sejumlah media online. Efek klarifikasi Sugiyanto itu, publik mulai berpikir jernih.

Pasca klarifikasi, publik juga mulai mengenal siapa Sugiyanto. Dari informasi yang diterima MataMaduraNews.com, perawat yang sempat bersitegang dengan Indra ternyata suami Choiri Nelia Damayanti, putri Miskun Legiyono, mantan Kades Pangarangan, Kecamatan Kota Sumenep.

Isteri Sugiyanto, Chori Nelia Damayanti, M.Kes saat chating via WhatsApp meluruskan insiden yang melibatkan suaminya. Disebutkan, suaminya diancam dengan kata-kata awas. “Suami saya bukan diancam mau dipukul. Diancam dengan kata, awas..ya awas…,” tulis Damayanti meluruskan berita ancaman dimaksud.

Sugiyanto dan istrinya, Chori Belia Damayanti. (Foto for Mata Madura)

Sementara itu, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indobesia (PPNI) Sumenep, M. Nur Ihsan mengaku prihatin atas insiden yang melibatkan perawat RSUD Sumenep dengan Indra Wahyudi, anggota DPRD Sumenep. Karena itu, Nur Ihsan berharap kejadian yang sempat viral itu tidak terulang lagi.

Nur Ihsan menyebut insiden tersebut akibat terputusnya komunikasi antara kedua bela pihak. “Saya tidak peduli, apakah itu orang umum, masyarakat dan segala macam. Jika kita bangun komunikasi yang baik, insyaAllah tidak akan terjadi insiden semacam itu,” ucapnya dalam komuniasi telp kepada MataMaduraNews.com, Minggu (11/02/2018).

Nur Ihsan berharap insiden itu menjadi pelajaran berharaga bagi manajemen RSUD Sumenep untuk segera berbenah. “Mohon maaf security di setiap tempat harus selalu stand by. Kehadiran security bisa mencipta suasana nyaman. Sehingga semua petugas, baik perawat, dokter atau bidan atau siapapun yang bekerja di rumah sakit merasa fokus bekerja tanpa tekanan-tekanan dari pihak manapun,” jelasnya.

“Saya berharap kepada semua teman-teman yang bekerja di rumah sakit agar tetap bisa bekerja dengan baik semaksimal mungkin. Memberikan pelayanan secara tulus. InsyaAllah, rasa penat dan segala macamnya akan hilang jika kita bekerja dengan ikhlas. Mudah-mudahan kita bisa menebar manfaat kepada semua masyarakat Kabupaten Sumenep,” sambungnya.

Yudie/Hambali Rasidi, Mata Madura