MataMaduraNews.com–SUMENEP-Dinas PU Bina Marga Sumenep, Madura, Jatim buat terobosan dalam menjaga kualitas pekerjaan proyek aspal jalan. Apa itu? Sebelum item pekerjaan dibayar lewat termin, petugas DPU Bina Marga terlebih dahulu mengambil sample pekerjaan kontraktor secara acak. Dari hasil simple itulah yang akan di uji laboratorium, apakah sesuai spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!DPU Bina Marga Sumenep sudah lama menerapkan uji laboratorium pada pekerjaan aspal hotmix dan coolmix sebelum pembayaran termin. Dan sejak 2018, DPU Bina Marga menerapkan uji laboratorium bagi pekerjaan Lapen Makadam.
“Pekerjaan lapen kali ini tidak menggunakan analisa BOW, tetapi menggunakan analisa E.I. (PAHSP 2016),” jelas Kadis PU Bina Marga Sumenep, Edy Rasiyadi kepada sejumlah wartawan saat uji gelar Lapis Permukaan Penetrasi Makadam (Lapen Makadam), di Jalan Sumba Kecamatan Kalianget, Kamis (22/3/2018).
Edy menyebut sejumlah sample pekerjaan proyek kontraktor diambil secara acak untuk uji laboratorium ke Balas Besar PU sebelum dilakukan pembayaran termin. Sample yang di uji lab itu, kata Edy, meliputi kadar/berat aspal yang dipakai. Termasuk ketebalan material (batu) yang dipasang dalam pekerjaan itu.
“Nanti akan ketahuan, berapa ketebalan aspal yang dipakai. Dan berapa ketebalan batu yang dipasang dalam Lapen Makadam itu,” sambung Edy sambil menjamin hasil lab murni tanpa rekayasa karena terkait kredibilitas pemberi hasil lab.
Menurutnya, langkah uji lab itu sengaja diterapkan Bina Marga untuk mencegah kualitas proyek aspal jalan Lapen Makadam yang sering dikeluhkan warga. Karena tidak sedikit warga mengeluh akibat umur pekerjaan aspal jalan lapen yang tidak bertahan lama.
Kebijakan uji lab sebelum pembayaran termin proyek mendapat respon positif dari sejumlah aktivis LSM Sumenep, seperti Ainur Rahman dan Agus Shurdi.

Ainur Rahman dari Forum Komunikasi Pemuda Sumenep (FKPS) menyebut, kebijakan uji lab setiap item pekerjaan memang wajib dilakukan. Sebab, katanya, hasil teknik secara ilmiah bisa menjawab tudingan miring yang selalu dialamatkan ke Bina Marga.
“Ini baru terobosan Bina Marga. Dari uji lab itu umur aspal jalan bisa diketahui..Apakah awet atau berumur pendek,” terang Ainur yang juga lulusan Sarjana Teknik ini, kepada MataMaduraNews.com.

Pernyataan senada juga disampaikan Agus Shurdi. Ketua Barisan Jalan Perubahan (Bara JP) Sumenep ini, berharap kebijakan uji lab sebelum pembayaran benar-benar diterapkan.
“Semoga uji lab sebelum termin benar terlaksana,” harap Agus. Karena itu, Agus secara mandiri akan merekrut sejumlah relawan untuk ikut mengawasi beberapa titik proyek jalan yang dinilai prestisius.
“Saya mendengar jumlah proyek di Bina Marga sekitar Rp 100 miliar. Ini butuh pengawasan super ketat agar uang negara tidak dibuat asal-asalan,” ucap Agus via WhatsApp kepada MataMaduraNews.com.
Agus sudah memetakan sejumlah titik proyek jalan yang akan dilakukan pengawasan secara ketat. “Sudah saya identifikasi lokasi proyek yang butuh potensi pengawasan. Di lokasi itu, kami akan menerapkan pengawasan berlapis,” ucap Agus tanpa menyebut lokasi proyek yang menjadi atensinya.
Hambali Rasidi, Mata Madura