Pemerintahan

BKN RI Apresiatif Dengan Adanya SIAGA Online Dan Smart ID Card

×

BKN RI Apresiatif Dengan Adanya SIAGA Online Dan Smart ID Card

Sebarkan artikel ini
Bupati Sumenep, KH A Busyro Karim saat menyerahkan cendera mata berupa keris kepada Kepala BKN RI Bima Haria Wibisama usai launching SIAGA Online dan Smart ID Card. (Foto/Yono Madura)

MataMaduraNews.com-SUMENEP-Bagian Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur launching Sistem Informasi Absensi Pegawai (SIAGA) online dan smart ID Card, Jumat (11/5/2018), di Pendopo Agung Keraton Sumenep.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

SIAGA online dan Smart ID Card itu merupakan terobosan BKPSDM yang penuh dengan perjuangan. Tak heran jika usai dilaunching oleh Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim bersama Kepala Badan Kepegaiwan Negara Republik Indonesia (BKN RI) Bima Haria Wibisama, Kepala BKPSDM Sumenep Titik Suryati mengaku sangat bersyukur, karena perjuangan yang dilakukan bersama rekan-rekan dan instansi terkait itu sukses.

“Alhamdulillah berjalan dengan lancar pelaksanaan launching SIAGA online dengan Smart ID Card,” ucap Kepala BKPSDM Titik Suryati ketika ditemui usai kegiatan.

Sebagai perjuangan selanjutnya usai dilaunching, mantan Kabag Hukum Setkab Sumenep ini mengharap dukungan semua pihak sehingga SIAGA online dan Smart ID Card bisa diterapkan sesuai dengan yang telah direncanakan.

“Ke depan memang ini akan digunakan, terutama untuk yang absen online akan menjadi satu dengan kinerja dan tunjangan kinerja yang nantinya akan dipakai di 2019,” ujarnya.

Sedangkan untuk Smart ID Card, kata Yatik, panggilan akrab Kepala BKPSDM, bahwa Smart ID Card itu memiliki banyak fungsi. Salah satu di antaranya untuk penghasilan tambahan para Aparatur Sipil Negara (ASN) itu masuk ke dalam Smart ID Card itu.

“In sya Allah hari ini (Jumat,11/5,red) sudah mulai berjalan,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Busyro mengakui jika tujuan dari dihadirkannya absen online itu sudah teruji. Yakni untuk meningkatkan kedisiplinan para ASN di lingkungan Pemkab Sumenep.

“Sejak dilakukan uji coba pada bulan April 2017 hingga bulan Desember 2017, ternyata tingkat kedisiplinan ASN cukup signifikan, yakni dari 22,02 persen menjadi 87,82 persen peningkatan kedisiplinannya,” aku mantan aktivis PMII ini.

Selain mengapresiasi SIAGA, Bupati dua periode itu sangat apresiatif dengan dihadirkannya Smart ID Card. Alasannya kartu tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tanda pengenal atau profil dari ASN saja. Tetapi juga berguna sebagai ATM dan E-money, serta pencairan tunjangan kinerja ASN.

“Tahun 2019, Smart ID Card ASN ini multi fungsi, mulai dari sebagai tanda pengenal, profil ASN hingga menjadi ATM dan E-Money,” terang Bupati Busyro.

Bupati Busyro juga memaparkan, sebagai langkah konkret untuk meningkatkan kedisiplinan para ASN, saat ini Pemkab Sumenep telah memasang mesin absensi di 49 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan di 7 wilayah di daerah kepulauan.

Sedangkan untuk Smart ID Card, Bupati Busyro mengaku Pemerintah sudah bekerjasama dengan Bank Jatim untuk wilayah daratan, sementara untuk Kepulauan dengan Bank BRI. Yang saat ini sudah ada 7.777 Smart ID Card yang telah dicetak Bank Jatim, dengan fasilitas pencairan dana di 5 kantor kas, dan 10 unit mesim ATM.

“Sedangkan Bank BRI telah mencetak 1.932 Smart ID Card dengan fasilitas pencairan dana di 13 Kantor Kas, 7 Teras BRI, 2 mobil keliling, 40 unit mesin ATM, dan 424 Agen Brilink,” paparnya.

Selain diapresiasi Bupati Busyro, kehadiran SIAGA online dan Smart ID Card juga mendapat respon baik dari Kepala BKN RI Bima Haria Wibisama, menurutnya, karena tujuan absen online adalah untuk memastikan jika pegawai yang bersangkutan itu masuk kantor atau tidak dan tanda tanganya tidak bisa diwakilkan sebagaimana absen manual.

Sebab, diakui, kata Bima, negara ini memiliki masalah kepegawaian di banyak tempat. yaitu ASN itu masuk dalam brigade tujuh nol empat (07.00-16.00 WIB) atau tujuh nol lima (07.00-17.00 WIB). Sehingga hanya di waktu pukul 07.00  sampai 16.00-nya yang ada dalam absen, sedangkan di tengah-tengahnya itu kosong. Jika demikian maka, ASN yang kemana-mana tidak jelas pada saat jam kerjanya itu tidak ketahuan. Dengan absen online, pertama masuk, akan istirahat hingga pulang, ASN itu selalu bisa dikontrol langsung oleh atasannya.

“Saya tentu menghargai setiap upaya-upaya untuk peningkatan kualitas dari pengendalian managemen Apratur Sipil Negara,” ucap Bima.

Rusydiyono, Mata Madura