Catatan

Anak-Anak yang Merdeka

×

Anak-Anak yang Merdeka

Sebarkan artikel ini
anak merdeka
ilustrasi/google

Catatan: Om Jo

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

matamaduranews.com-“Acapkali beserta kehebatan yang besar, selalu ada kesulitan yang mengawali.” (Marie von Ebner)

Seperti penuturan Gusti Kanjeng Nabi Muhammad Saw; “Al-Uramah akan menambah kecerdasan anak di masa dewasa.”

Al-Uramah, menunjukkan kondisi anak yang sangat aktif bahkan mendekati agresif, penuh gerak, selalu ingin mencoba, dan sebagai imbasnya, rumah kita tak pernah bisa tampak indah dan menyenangkan lisan untuk membicarakannya.

Sebentar kita bersihkan, sesaat berikutnya sudah seperti rumah yang tak terurus. Kalau hati kita tak cukup jernih, suara kita akan segera meninggi.

Mata pun memelototi anak, sehingga kreativitas dan inovasinya bisa mati.

Jangan membebani anak, maka kita akan melihat perkembangan anak-anak kita yang menakjubkan. Sehebat apa pun anak kita, kalau terlalu banyak menanggung beban ambisi kita, akan membuat potensi mereka kerdil dan tak mampu berkembang dengan baik.

Sesungguhnya dengan memberi beban berprestasi, kita akan sulit menghargai prestasinya setulus hati.

Banyak remaja mengalami masalah-masalah psikologis bukan karena otaknya tidak cerdas dan wajahnya mengenaskan, tetapi karena penerimaan dirinya yang kurang baik.

Banyak anak yang mengalami stress belajar, bukan karena kemampuannya yang pas-pasan, tetapi karena orangtua yang tidak pernah memberi dukungan yang memuaskan.

SUNGGUH BERBEDA ANTARA MEMBEBANI DENGAN MENYEMANGATI

Ketika anak terbebani, kapasitas mentalnya justru tidak berkembang secara optimal. (Jika computer Anda bermasalah pada motherboard atau prosesornya, pekerjaan yang sederhana pun menjadi sulit, meskipun RAM-nya sangat tinggi, harddisknya besar dan kemampuannya dahsyat)

Pada akhirnya, Rasulullah Saw, berpesan agar kita tidak memaki-maki anak. Anak-anak  yang dibesarkan dengan caci-maki, akan belajar rendah diri (bukan rendah hati), begitu kata Dorothy Law Nolte, seorang pakar perkembangan anak.

Astaghfirullah…

Oleh karenanya, saya meminta maaf kepada anak-anakku atas segala kelemahan dalam mendidik mereka. Dan inilah bagian tersulit yang saya rasakan dalam mendidik anak, yakni; menata tujuan hidup dalam mendidik.

Salam Merdeka

Om Jo

Perum Satelit