matamaduranews.com–SUMENEP-KH Imam Haromain, Pengasuh Ponpes Darul Ulum, Desa Talaga, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Madura, Jatim merespon terkait tindakan, Imam Musthofa, yang menyerang Polsek Wonokromo, Surabaya, Sabtu sore (17/8/2019).
Saat dihubungi kontributor Mata Madura, Ketua Ranting NU Talaga, Ganding ini mengakui keberadaan Imam Musthofa yang masih tetangganya di Dusun Karang Jati, RT 1/ RW 4, Desa Talaga, Kecamatan Ganding, Sumenep.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Namun, kiai yang dikenal familier ini, tak mengetahui banyak soal gerak gerik Imam Musthofa di kampungnya. Dia beralasan, sepulang dari salah satu Ponpes modern di Sumenep, Imam Musthofa tak diketahui aktifitasnya. Kecuali bekerja di Surabaya bersama istrinya.
Kiai Imam Haromain dikenal sosok yang banyak dekat dengan pemuda di Ganding. Hanya saja, khusus pemuda Imam Musthofa, terduga teroris Polsek Wonokromo, Surabaya, luput dari perhatian Kiai Imam Haromain karena tak diketahui aktivitas keseharian.
Menurut Kiai Imam Haromain, Imam Musthofa sudah tak menetap di rumahnya di Dusun Karang Jati, Desa Talaga, pasca berhenti dari salah satu Ponpes di Sumenep, delapan tahun lalu. Sejak itu, Imam Musthofa diketahui sudah bekerja di luar Ganding.
Imam Musthofa menikah dengan Fatimah, perempuan kelahiran Desa Talaga, Ganding, delapan tahun lalu. Dari perkawinannya, dikaruniai tiga putra.
Kiai Imam Haromain menyebut, kelakuan Fatimah terlihat aneh sejak setak setahun lalu. “Istrinya pakai cadar, pakai sarung tangan dan kaos kaki. Kata tetangga, aneh, gitu,” terang almuni Ponpes Al-Anwar, Sarang, Rembang, asuhan Mbah Maemon Zubair ini kepada Mata Madura, Minggu sore (18/8/2019).
Kiai Imam Haromain berharap, insiden yang menimpa Imam Musthofa bisa menjadi perhatian pemerintah desa agar para pemuda desa tak banyak merantau ke luar.
“Sekarang, banyak pemuda desa merantau ke kota-kota besar. Dari sana, faham-faham banyak yang merasukinya,” sambungnya.
Kiai Imam menawarkan pemanfaatan Dana Desa (DD) bisa dimaksimal lewat BUMDes. Dengan harapan para pemuda desa tak banyak bekerja ke luar kota.
“BUMDes kan bergerak di bidang bisnis. Potensi ini bisa melibatkan para pemuda desa agar tak banyak kerja ke luar kota,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Imam Musthofa, pura-pura melapor ke anggota jaga Polsek Wonokromo, Surabaya, pukul 16.00 WIB, Sabtu sore (17/8/2019).
Imam Musthofa diterima petugas jaga Aiptu Agus Sumarsono. Saat polisi menyiapkan berkas laporan, Imam Musthofa langsung menyerang menggunakan senjata tajam. Akibatnya, petugas jaga Polsek Wonokromo mengalami luka di tangan, kepala dan pipi bagian kiri.
Pelaku diperiksa tim Densus 88. Istri dan tiga anak pelaku dijemput polisi dari rumah kosnya di Jalan Sidosermo IV Gang 1, Nomor 10A Surabaya.
Barang bukti yang diamankan polisi, antara lain, Sajam, celurit, ketapel, anak ketapel, air soft gun dan ditemukan lambang ISIS.
Zainuri, Kontributor Mata Madura