matamaduranews.com–SUMENEP-Dalam kunjungan kerja Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim ke Pulau Masalembu, Jumat-Minggu (15-17/11/2019) ada beberapa hal yang mendapat perhatiannya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Salah satu perhatian Bupati Kiai Busyro adalah persoalan infrastruktur jalan yang masih kurang perbaikan di Pulau Masalembu, Sumenep.
Menurut Bupati asal PKB ini, persoalan infrastruktur jalan di Pulau Masalembu bukan masalah minimnya anggaran yang masuk ke Pulau Masalembu. Melainkan ada faktor politik di tingkat kecamatan.
“Bukan tidak ada dananya, ini ada persoalan politik di tingkat kecamatan. Tadi malam, isu-isu (belum pasti) yang masuk ke kuping saya. Ini harus dibangun. Ini tidak, karena tidak mendukung. Begitu yang masuk ke kuping saya,†terang Bupati Kiai Busyro kepada sejumlah wartawan di atas kapal yang ditumpangi rombongan Safari Kepulauan Masalembu, Minggu sore (17/11/2019).
Bupati Kiai Busyro bermaksud bertanya langsung jumlah anggaran jalan yang masuk ke Pulau Masalembu ke Sekda Sumenep, selaku Ketua Tim Anggaran APBD Sumenep. Karena minim signal di Pulau Masalembu, pertanyaan itu tak jadi diajukan ke Sekda.
Dari beberapa titik jalan yang dilalui Bupati Kiai Busyro saat berada di Pulau Masalembu, bupati mengaku ada yang janggal. Sebab, katanya, jalan yang diaspal berpindah-pindah dalam satu ruas jalan.
Sementara, Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep, Eri Susanto sudah mengantongi sejumlah titik jalan yang perlu dibangun di Pulau Masalembu. Eri berencana pembangunan jalan di Pulau Masalembu untuk menggunakan aspal dingin.
Sebelumnya, sejumlah pemuda Masalembu sempat curhat ke Bupati Sumenep di rumah singgah dalam kunjungan kerjanya. Juhairi, perwakilan pemuda Masalembu mengatakan kepada Bupati Kiai Busyro soal anggaran infrastruktur jalan di Pulau Masalembu yang tak jelas asal sumber anggarannya. Apakah berasal dari ADD, DD, BK Desa, murni APBD Sumenep atau berasal dari APBD Provinsi.
Keheranan Juhairi setelah mengetahui ada pengecatan jalan yang tidak terlihat bentuknya. “Kami pernah melaporkan. Kejaksaan minta bukti. Kami bingung, mau ngambil darimana buktinya. Bentuknya tidak jelas,†ucap Juhairi saat audiensi dengan Bupati Kiai Busyro.
Karena itu, Juhairi minta kepada Bupati Kiai Busyro agar pengawasan pembangunan di Pulau Masalembu bisa diperketat. Dengan harapan, anggaran miliaran rupiah yang masuk ke Pulau Masalembu bisa dirasa oleh masyarakat.
Hambali Rasidi