matamaduranews.com–SUMENEP-Jelang Pilkada Sumenep 2020, Gerakan Pemuda Timur Daya (Garda Raya) menggelar Kongkow Politik bertempat di Aula Aswaja Lantai II Kantor MWC NU Gapura, Kabupaten Sumenep, Ahad (5/01/2020).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Acara bertema “Menata Hati Menjelang Pilkada 2020” tersebut dilaksankan dalam rangka mempersiapkan diri dan meneguhkan komitmen menyongsong Pilkada Sumenep yang akan berlangsung beberapa bulan lagi.
Kongkow Politik pagi ini secara resmi dibuka oleh Pembina Garda Raya, Abd. Basith. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan bahwa pemuda haruslah berada di garda terdepan dalam mengawal kondisi sosial terlebih di awal tahun politik ini.
“Sebagai penyandang predikat agent of change, pemuda haruslah responsif dan respek dalam segala bentuk perubahan sosial, dan tentunya independensi non pragmatis menjadi modal yang harus dimiliki,” katanya, tegas.
Di akhir sambutannya, aktivis muda asal Desa Tamidung, Batang-Batang tersebut menyampaikan permintaan maaf kepada narasumber atas molornya acara karena kendala teknis.
Diketahui, Garda Raya tiga narsumber dalam kegiatan sharing tersebut. Ketiganya adalah Pengasuh Ponpes Aswaja KH Muh. Unais Ali Hisyam, Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi, dan Aktivis Muda NU A. Warits, S.Sos.
Sayangnya, hanya dua narasumber yang datang memenuhi undangan panitia. Sedangkan satu narasumber, yakni Wakil Bupati Achmad Fauzi tidak hadir.
Pada sesi sharing dan diskusi, A. Warits, Aktivis Muda NU membahas sistem pelaksanaan Pilkada secara keseluruhan. Hal itu wajar mengingat posisinya sebagi Ketua KPU Sumenep.
Sementara KH Muh. Unais Ali Hisyam yang kini mencalonkan diri sebagai Bupati Sumenep pada Pilkada 2020 banyak membahas peran kiai pada dunia politik dan bagaimana berpolitik ala kiai NU.
Sebagaimana A. Warits, apa yang disampaikan K. Unais tak jauh dari latar belakangnya yang seorang kiai, pengasuh pesantren, dan sebagai orang NU, juga kader PKB.
Warits, Mata Madura