Berita Utama

YLBH Madura Sebut Prestasi dr Erliyati Memajukan RSUD Sumenep Selalu Dibully Segelintir 

×

YLBH Madura Sebut Prestasi dr Erliyati Memajukan RSUD Sumenep Selalu Dibully Segelintir 

Sebarkan artikel ini
Kurniadi,SH
Kurniadi, SH

matamaduranews.com SUMENEP- Keinginan dr Erliyati untuk mundur dari jabatan Direktur RSUD Sumenep mendapat tanggapan dari Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Madura, Kurniadi, SH.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Kata Kurniadi, langkah dr Erliyati untuk mundur dari jabatan direktur mencerminkan beban berat yang ditanggung figur transformasional seperti dr. Erliyati.

“Apa yang membuatnya lelah? Lelah karena kinerjanya selalu dinilai secara sumir. Bukan oleh publik luas, tapi oleh sebagian kecil kelompok LSM dan media yang seolah tak pernah puas, bahkan kerap membully,” tulis Kurniadi dalam Grup WhatsApp, Jejak Aktivis Sumenep, Minggu (27/7/2025).

Kurniadi menilai selama ini prestasi yang dicapai RSUD Sumenep di bawah kepemimpinan dr. Erliyati nyaris tak pernah mendapatkan ruang apresiasi yang layak. Justru sebaliknya, dihujani kritik tak berdasar, bahkan fitnah yang sistematis.

“Prestasinya jangankan diapresiasi, yang ada malah dibully habis-habisan. Tapi dia tetap diam, tetap bekerja, dan hasilnya jelas: RSUD naik kelas, layanan meningkat, masyarakat terbantu,” tegas pengacara gaek ini.

Soal Mundur, Belum Tentu Disetujui

Kurniadi juga menekankan bahwa niat pengunduran diri seorang direktur rumah sakit milik daerah bukan sepenuhnya kehendak pribadi.

“Mundur? Belum tentu. Karena mundur tidaknya direktur bukan ditentukan oleh direktur sendiri, tapi oleh pihak yang mengangkatnya. Jika disetujui, ya bisa jadi mundur. Tapi jika tidak, ya beliau tetap akan menjabat,” jelasnya.

Kurniadi bahkan menyampaikan keyakinan kuat bahwa Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo tidak akan mengabulkan permohonan mundur tersebut. Menurutnya, pemerintah daerah sangat membutuhkan figur seperti dr. Erliyati yang telah terbukti membawa perubahan nyata.

“Saya yakin, Bupati tidak akan membiarkan dr. Erliyati mundur. Karena figur seperti beliau ini bukan sekadar ingin, tapi memang diperlukan. RSUD butuh figur pemimpin yang tahan banting, visioner, dan tetap tenang di tengah badai,” tegas Kurniadi.

Figur Langka, Diuji Tapi Tetap Berdiri

Lebih lanjut, YLBH Madura melihat bahwa apa yang dialami dr. Erliyati mencerminkan realitas pahit di birokrasi: mereka yang bekerja dengan tulus sering kali diserang tanpa fakta, sementara yang diam tak jarang dielu-elukan.

“Ingat, tidak mudah mencari figur seperti dr. Erliyati. Bertahun-tahun dibully, tapi beliau tetap bertahan, tetap membangun rumah sakit ini dalam senyap. Ini bukan hanya soal jabatan, ini soal pengabdian,” tutupnya.

YLBH Madura berharap agar pemerintah, khususnya Bupati Sumenep, dapat mengambil sikap bijak dan mempertahankan dr. Erliyati di posisinya. Karena hari ini, Sumenep tidak butuh direktur yang sempurna — tapi direktur yang sungguh-sungguh.(ham)