
MataMaduraNews.com – SUMENEP – Kegiatan di 10 hari terakhir Ramadan lalu itu berlangsung di Balai Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep. Kantor pusat pemerintahan desa yang dipimpin Abd Basith tersebut mengundang animo masyarakat untuk berbondong-bondong sehabis shalat tarawih. Mereka hendak berkompetisi atau sekadar menyaksikan meriahnya Gema Ramadan Academy 5 Festival Lomba Se-Timur Daya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kepala Desa Tamidung, Abd Basith menyebut Gema Ramadan Academy merupakan rutinitas tahunan Pemerintah Desa (Pemdes) Tamidung melalui organisasi pemuda desa. Kegiatan tersebut, kata kades muda itu, dilaksanakan setiap bulan Ramadan bakda shalat tarawih.
â€Sebenarnya acara ini adalah acara rutinitas karang taruna yang dilaksanakan setiap bulan Ramadan dan waktu pelaksanaannya pada malam hari,†ujarnya beberapa waktu lalu.
Tahun ini, sambung Basith-pangilannya, Karang Taruna Serikat Pemuda Tamidung yang lebih dikenal sebagai SERDADU sudah melaksankan Gema Academy Ramadan untuk kelima kalinya. Acara itu terlaksana atas kerjasama Karang Taruna SERDADU dengan Pemdes Tamidung dan TP PKK Desa Tamidung.
â€Acaranya berlangsung selama 5 hari. Mulai tanggal 17 – 21 Juni 2017 atau 23 – 27 Ramadan 1438 Hijriah,†terangnya kepada Mata Madura.
Sepenuturan Basith, acara di malam pertama dimulai dengan seremonial pembukaan. Kemudian dilanjutkan dengan Festival Lomba Se-Timur Daya sebagai acara inti Gema Ramadan Academy 5. â€Alhamdulillah, di acara penutupan kegiatan ini dihadiri Bapak Wabup Ahmad Fauzi dan perwakilan dari FORPIMKA Batang-Batang,†ujarnya penuh rsyukur.
Pelaksanaan festival tersebut sebagai agenda Ramadan bukan tanpa alasan. Menurut suami Trindani itu, Festival Lomba Se-Timur Daya dimaksudkan untuk memancing kreativitas generasi muda, khususnya di tingkat pelajar.

â€Saya berpikir bahwa kegiatan ini dapat memancing ghirah siswa siswi pada khususnya dan pemuda pada umumnya untuk selalu berkreativitas. Makanya, kegiatan ini dibentuk perlombaan,†jelasnya.
Sedangkan pemilihan waktu di bulan suci Ramadan juga memiliki tujuan khusus. Yaitu untuk memakmurkan bulan suci Ramadan dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat. â€Makanya penyelenggaranya juga diserahkan kepada SERDADU selaku organisasi muda yang masih jernih dengan ide-idenya,†imbuhnya.
Pilihan Basith pun tak salah. Sebab Ketua Panitia Gema Ramadan Academy 5, Abd Ghafur mengatakan, kegiatan berjalan lancar dan sukses sesuai harapan. Hal itu diakuinya tak lepas dari kekompakan panitia selama persiapan hingga pelaksanaan.
â€Alhamdulillah tak ada kendala siginifikan. Panitia kompak. Ini terjadi selama bertahun-tahun hingga Gema Academy kelima tahun ini,†terangnya kepada Mata Madura.
Memang, sambung Ghafur-panggilannya, soal pendanaan selalu menjadi bayang-bayang kendala. Tetapi, kekompakan panitia dan pengurus SERDADU yang didukung Pemdes dan PKK Tamidung membuat kendala apapun bisa diatasi bersama-sama.
â€Pernah acara sudah tinggal satu hari, dana masih terkumpul sesuai anggaran,†kenangnya. Namun ia menyebut dukungan penuh dari kepala desa dan suntikan dana dari berbagai sumber, serta swadaya membuat gawai rutin itu sukses setiap tahunnya.
Yang paling berkesan, kata Ghafur, Gema Academy sudah mendapat tempat di hati masyarakat. Meski peserta hanya sekitar 60-an orang, terbukti lomba Tadarus yang tidak dilaksanakan tahun ini disarankan harus terlaksana tahun depan. â€Itu masukan dari masyarakat. Jadi, Tadarus dan Nasyid akan kami adakan tahun depan,†tuturnya senang merasa diperhatikan.
Tahun ini Lomba Tadarus dan Nasyid Islami memang tidak ada. Festival Lomba hanya meliputi Baca Puisi dan Cipta Puisi untuk tingkat MA dan sederajat, dan Pildacil untuk tingkat MI dan sederajat. â€Biasanya ada Nasyid untuk MI dan MTs. dan Tadarus untuk tingkat umum,†imbuhnya.
Untuk menarik peserta, festival lomba yang digelar untuk wilayah Kecamatan Batang-Batang, Batuputih, Gapura, dan Dungkek itu, tak hanya memberikan hadiah berupa Piala, Piagam, dan Bantuan Biaya Pendidikan. Kata Basith, pihaknya memberikan Piala Bergilir yang harus diperebutkan kembali setiap tahunnya.
| warits/rafiqi