
(Foto Rusydiyono, Mata Madura)
MataMaduraNews.com – SUMENEP – Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur melatih para warga binaannya dengan sejumlah kerajinan. Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim mengapresiasi langkah tersebut dan bernjanji akan memberikan sejumlah peralatan guna mendukung produktivitas para warga binaan Rutan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Usai melangsungkan upacara bendera dalam rangka HUT RI ke 72 di halaman Pemkab Sumenep, Bupati Busyro dan Wabup Achmad Fauzi beserta segenap anggota Forum Pimpinan Komunikasi Daerah (Forkompimda), dan sejumlah pimpinan Satuan Organisasi Perangkat Daerah menuju Rutan. Selain silaturrahim, tujuan rombongan Bupati itu untuk penyerahan remisi kepada sejumlah narapidana.
Sebelum penyerahan berlangsung, Bupati Busyro Karim bersama Forkopimda dan Ketua TP PKK Nurfitriana menyempatkan diri melihat sejumlah hasil karya warga binaan di Rutan tersebut. Bermacam-macam karya yang telah dihasilkan, mulai dari batik, mainan seperti layang-layang, boneka, gantungan kunci, cemeti, dan beberapa kerajinan lain yang memiliki nilai jual tinggi.
Kemudian, remisi diserahkan kepada sejumlah napi. Pasca itulah, Bupati Busyro Karim mengaku bangga atas karya yang sudah dihasilkan oleh warga binaan Rutan Sumenep. Sehingga, Bupati menyatakan kesanggupannya untuk membantu Rutan agar usaha-usaha yang sudah dilakukan terus berkembang. Salah satu bantuan yang dijanjikan berupa mesin jahit, alat untuk membatik, dan peralatan perbengkelan lengkap.
“Bulan Oktober akan diserahkan,†ucap Ketua DPC PKB itu di depan ratusan napi.
Tidak hanya berjanji akan memberi alat produksi, Bupati Busyro Karim juga menyatakan kesiapannya untuk membantu di bidang pemasaran. Menurutnya, pemasaran itu perlu, sehingga apabila warga binaan nantinya bebas bisa tetap memproduksi apa saja yang sudah dipelajari selama berada di rutan.
“Saya siap membantu di bidang pemasaran untuk produk anak Rutan,†tegasnya, sunguh-sungguh.
Rusydiyono, Mata Madura