Hairul Anwar; Pengusaha Muda Yang Rela Berbisnis Rugi Demi Orang Pulau

×

Hairul Anwar; Pengusaha Muda Yang Rela Berbisnis Rugi Demi Orang Pulau

Sebarkan artikel ini
Hairul Anwar

matamaduranews.comSUMENEP-Keperibadian Hairul Anwar bisa dibilang inspiratif. Meski bukan putra kepulauan, tapi dia ikut memikirkan nasib kehidupan warga kepulauan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Kepedulian dia wujudkan lewat ketulusan mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kecamatan Masalembu, Sumenep, Madura, Jawa Timur dengan cara merugi.

Lho kok bisa? Ya..PLTD Masalembu murni dikelola swasta. Bahan energy-nya menggunakan solar industri dengan harga Rp 9.800 per liter.

Sedangkan untuk menghidupi per KWH di PLTD Masalembu memerlukan solar 0,58 – 0,72 liter atau setara Rp 4.800. Sehingga minus Rp 550 per KWH.

PLTD Masalembu mulai dikelola Hairul sejak 2016 melalui Koperasi Energi dan Ketenaga Listrikan Indonesia (Koperlindo) Jatim.

Awal mula ia ngelola PLTD Masalembu setelah diminta bantuan oleh Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim.

Ketika itu, warga Pulau Masalembu mengalami krisis listrik berkepanjangan akibat mesin diesel rusak dan lama mangkrak. Sehingga banyak warga Masalembu wadul ke Bupati Sumenep.

Bupati Kiai Busyro menunjuk Hairul bukan tanpa dasar. Sebagai Ketua Asosiasi Kontraktor Ketenaga Listrikan  Indonesia (AKLINDO) di Sumenep, Hairul melalui jaringan bisnisnya-selalu mendapat kepercayaan Pemkab Sumenep untuk menangani program-program kelistrikan di wilayah Sumenep.

Ada 600 pelanggan yang dialiri PLTD Masalembu. Hairul bercerita, kerugian ngelola PLTD Masalembu, dipengaruhi banyak faktor.

Salah satunya adalah harga tarif listrik mengacu tarif yang telah ditentukan Pemkab Sumenep, di bawah biaya produksi. Ditambah, kesulitan pengiriman solar non subsidi ke pulau yang berjarak 112 mil dari pelabuhan Kalianget.

“Saya tulus ngelola PLTD Masalembu yang merugi. Tapi tolong pengertian petugas yang berwenang di pelabuhan agar ikut membantu kelancaran pengiriman solar industri ke Masalembu. Kasihan warga Masalembu yang butuh listrik dan solar untuk melaut,” harapnya.

Hairul mengaku rela merugi ngelola PLTD Masalembu demi warga Masalembu dan pemerintahan Sumenep.

“Dari kacamata bisnis, tiap bulan saya rugi Rp 4 juta-an. Kerugian itu, bagi saya tidak menjadi beban, asal warga Masalembu menikmati listrik,” terang Hairul-panggilan akrabnya-saat bincang santai dengan Mata Madura.

Hambali Rasidi