MataMaduraNews.com-BANGKALAN– Prosesi wisuda 463 sarjana Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Bangkalan, Sabtu (3/9),  di Gedung Serba Guna Rato Ebu, Bangkalan, menuai protes dari sejumlah wali wisudawan-wisudawati. Penyebabnya, sejumlah orang tua para sarjana  pendidikan ini, tidak diberi tempat duduk untuk melihat langsung prosesi para wisudawan sarjana dari lima program studi. Sehingga mereka keleleran di luar gedung tempat wisuda anaknya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Fathur salah satu wali mahasiswa dari Kecamatan Tanah Merah mengaku kesal dan kecewa atas sikap panitia yang tidak diberi tempat duduk para orang tua wisudawan. Fathur bersama istrinya harus duduk di luar gedung tanpa melihat langsung prosesi wisuda putra kesayangannya. “Seandainya saya tau tempat acara tidak muat seperti ini, saya tidak hadir mas,” ucapnya, kepada MataMaduraNews.com.
Hal senada juga disampaikan, Marwito, orang tua wisudawan dari Kecamatan Sepuluh. Dia juga merasa kecewa karena harus menunggu di luar gedung tanpa fasilitasi yang layak dan memadai oleh panitia. “Sesuai undangan, seharusnya kami duduk di dalam menyaksikan anak kami di wisuda. Kami sekeluarga terpaksi menunggu disini (luar gedung, red.),” ungkapnya.
Sementara, mahasiswa Program Studi Bahasa Ingris, Alimudin merasa senang, karena sudah diwisuda. Akan tetapi, ia merasa kurang puas karena orang tuanya tidak bisa menyaksikan prosesi wisuda secara langsung.
“Saya sangat bahagia mas, ini memang kami tunggu selama ini. Akan tetapi saya sangat kecewa dan tidak puas, karena orang tua saya tidak menyaksikan secara langsung,”paparnya di sela-sela foto bersama.
Abdurrosyid, selaku panitia pelaksana wisuda, kurang setuju kalau wisuda kali ini dikatakan tidak memadai dan tidak memberikan kepuasan.
“Saya kurang setuju kalau wisuda kali ini kurang memadai dan kurang memuaskan. Saya ingin beserta teman-teman panitia itu lebih khidmat dan kami merasakan itu,” tegasnya
Mengenai wali mahasiswa yang tidak kebagian tempat duduk dalam gedung, ia mengaku sengaja mendesain dengan tujuan  prosesi wisuda berjalan lebih khidmat.
Sonarjo, Ketua STKIP PGRI Bangkalan meminta maaf kepada wali mahasiswa atas ketidak nyamananya, karena kurangnya fasilitas. “Saya selaku ketua STKIP PGRI Bangkalan meminta maaf yang setinggi-tingginya, atas kekurang nyamanan wali mahasiswa yang tidak bisa langsung menyertai anak-anaknya. Ini karena keterbatasan tempat yang ada,”ungkapnya. (eko)