![Abus Su'ud, Fotografer Humas Peternak Love Bird Abus Su'ud, Fotografer Humas dan Protokol Pemkab Sumenep. (Foto Rusydiyono, Mata Madura)](http://matamaduranews.com/wp-content/uploads/2017/11/ABUS-SUUD-225x300.jpg)
MataMaduraNews.com – SUMENEP – Sejatinya bagi seorang laki-laki memang harus berpikir cemerlang untuk masa depan keluarga yang lebih baik. Lebih-lebih bagi mereka yang sudah dikaruniai anak dalam kehidupan rumah tangganya. Keuletan dan sigap mengatasi segala macam situasi dan keadaan sangatlah dibutuhkan.
Sosok ulet dan selalu berpikir jangka panjang itu adalah Abus Su’ud _yang dua tahun ini menekuni pekerjaan sampingan sebagai peternak burung love bird. Prinsipnya, hidup tidak mesti menunggu dari satu sumber saja, melainkan berusaha dan terus mencari terobosan baru untuk menyambung hidup.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sebagai Staf Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep di Bidang Dokumentasi, yang pasti Uud-panggilan akrabnya, senantiasa sibuk mendokumentasikan kegiatan Bupati dan Wakil Bupati. Namun, ia selalu mencari peluang lain guna menambah pendapatannya selain dari gaji yang diterima rutin tiap awal bulan dari profesinya itu.
Suami Sri Nurhayati tersebut mengaku mulai bekerja di Bagian Humas dan Protokol sejak tahun 2002. Kala itu statusnya hanya sebagai tenaga kontrak, akan tetapi di awal 2009 nasib baik berpihak kepadanya. Uud diangkat statusnya dari kontrak menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
â€Alhmadulillah tahun 2009 saya diangkat sebagai PNS,†aku pria kelahiran 12 Maret 1978 itu ketika ditemui di rumahnya yang beralamat di Jl Kangean IV No 06 Perumnas Pamolokan, Sumenep.
Berselang dua tahun ini, ayah dari Sabrina Nur Anisah dan Rahmana Rhumaida itu mencoba menekuni aktivitas barunya sebagai peternak burung love bird. Uud mengaku modal awal untuk menjalani pekerjaan sampingannya itu hanya Rp 1 juta. Tetapi karena optimis dan disertai doa-doa, kini burung love bird yang dimiliknya jika diuangkan sudah mencapai sekitar Rp 20 juta.
â€Rata-rata tiap bulan saya memperoleh hasil sebesar Rp 2 juta. Lumayanlah sebagai tambahan untuk mencukupi kebutuhan anak isteri,†katanya sembari memperlihatkan anak burung yang sudah siap dipasarkan.
Namanya usaha, aral dan tantangan pasti ada di tengah perjalanan. Sebagaimana yang juga dirasakan Uud, semenjak beternak burung love bird cobaan seringkali datang. Selain masalah kesehatan burung yang tidak tentu, juga harga yang seringkali naik turun dan tidak menguntungkan baginya.
â€Tapi namanya orang berusaha harus selalu yakin dan optimis, dan tidak selamanya kita selalu rugi atas usaha yang dijalani. Pasti juga menikmati manisnya jerih payah,†tegasnya.
| rusydiyono/rafiqi