matamaduranews.com–SUMENEP-Pilkades Serentak tahun 2021 di Kabupaten Sumenep ditunda H-3 disebabkan adanya PPKM Darurat Corona. Penundaan ini jelas banyak menuai tanggapan dari berbagai pihak.
Tanggapan atas ditundanya Pilkades Serentak 2021 terutama berdatangan dari pihak Bacakades, termasuk Panitia Pelaksana Pilkades (P2KD) dengan beragam sikap.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Hal ini mengingat pelaksanaan Pilkades untuk 86 desa hanya tinggal hitungan hari dan kesiapan sudah mencapai 95 persen tiba-tiba pemerintah daerah menundanya.
Efek dari penundaan Pilkades ini pastinya berpengaruh pada strategi kemenangan yang telah matang pada masing-masing calon kepala desa. Begitu pula dengan cost politik yang otomatis akan membengkak.
Tetapi kondisi umum demikian berbeda dengan yang terjadi di Desa Sera Tengah, salah satu dari 5 desa peserta Pilkades Serentak tahun 2021 di Kecamatan Bluto.
Pasca penangguhan pelaksanaan Pilkades pada Senin (5/7/2021) lalu, di Desa Sera Tengah tampak tenang-tenang saja.
Situasi dan kondisi tersebut sebagaimana disampaikan Warsis, Ketua Panitia Pelaksana Pilkades Sera Tengah, Bluto saat dikunjungi Mata Madura di Sekretariatnya, Selasa (6/7/2021) kemarin.
“Untuk Desa Sera Tengah tidak ada masalah walaupun Pilkades tertunda, sebab semua tahapan persiapan telah selesai sampai pada penyebaran surat suara dan masyarakat pun tetap tenang, kondusif,” ujar Warsis.
Menurut Warsis itu terjadi karena Pilkades Sera Tengah tahun ini hanya ada dua calon yang bisa dianggap tunggal mengingat hanya inkumben dengan istrinya sebagai rival.
“Tidak ada pesaing Cakades baru,” imbuhnya.
Selain itu, jumlah DPT Desa Sera Tengah juga sedikit. Yakni 654 jiwa yang dibagi menjadi 2 TPS sesuai aturan Pilkades.
“Sebagai salah satu desa peserta Pilkades Serentak 2021 di Sumenep, kami siap menunggu instruksi pemerintah untuk pelaksanaan pencoblosannya,” tegas Warsis.
Yudie, Mata Madura