matamaduranews.com–SUMENEP-Guna membantu masyarakat terdampak PPKM, para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Sumenep bergotong royong beras.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Beras gotong royong ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep yang mencapai 18.244 kilogram atau setara 18 ton lebih itu kemudian disalurkan kepada masyarakat terdampak PPKM.
Wakil Bupati Sumenep, Nyai Hj. Dewi Khalifah mengatakan, dalam upaya membantu mengurangi beban hidup masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM, Pemerintah Daerah mengajak para ASN untuk berempati memberikan bantuan beras.
Penerima bantuan beras dari ASN Sumenep tersebut adalah masyarakat yang tidak menerima bantuan sosial Covid-19 seperti dari Dinas Sosial, TNI dan Polisi.
Mereka, kata Wabup adalah penyandang disabilitas, para anak yatim, pedagang kaki lima, pelaku UMKM, para sopir dan pondok pesantren di Sumenep.
“Bantuan sosial berupa beras dari ASN di kecamatan dilakukan oleh Camat di wilayah kerja masing-masing,†terang Wabup saat menyerahkan bantuaj secara simbolis kepada penerima di bekas Kantor Disparbudpora Sumenep, Jumat (30/7/2021).
Beras gotong royong ASN tersebut tentu saja merupakan langkah luar biasa di masa sulit ini. Sehingga, Wabup Nyai Eva menyampaikan terima kasih kepada seluruh ASN yang telah memberikan bantuan beras.
Kata dia, terkumpulnya bantuan beras hingga 18 ton lebih menjadi indikasi aktif bahwa para ASN sangat berempati kepada masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM di daerah.
“Mudah-mudahan bantuan beras ini dalam pendistribusiannya tepat sasaran untuk mengurangi beban hidup masyarakat terdampak Covid-19 di Kabupaten Sumenep,†harap Wabup Nyai Eva.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd. Rahman Riadi menyampaikan rincian pengumpulan beras gotong royong ASN hingga mencapai 18.244 kilogram atau 18 ton lebih.
Jumlah beras itu berasal dari pejabat eselon II sebanyak 1.300 kilogram, pejabat eselon III 3.300 kilogram, pejabat eselon IV 3.755 kilogram, staf ASN 7.878 kilogram dan non ASN sebanyak 499 kilogram, serta partisipasi pihak ketiga sebanyak 1.550 kilogram.
“Sebanyak 18.244 kilogram beras itu tidak termasuk pengumpulan beras dari ASN kecamatan se-Kabupaten Sumenep, karena pengumpulan dan penyaluran bantuan beras setiap kecamatan dilakukan oleh camat masing-masing di wilayahnya,†terang Rahman.
Rafiqi, Mata Madura