Bersama Pemuda, Fattah Jasin Bincang Pemuda Millenial

×

Bersama Pemuda, Fattah Jasin Bincang Pemuda Millenial

Sebarkan artikel ini
Fattah Jasin
Ketua Umum YMI Sumenep, Moh. Ridhwan berjabat tangan dengan Fattah Jasin. (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Generasi muda Sumenep yang tergabung dalam organisasi kepemudaan Youth Movement Institute (YMI) Kabupaten Sumenep, gelar Diskusi Politik dan Kepemudaan, Senin (20/07/2020) pagi, bertempat di Kantor MWC NU Batang-Batang.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Kegiatan bertema “Literasi Politik dan Krisis Integritas Pemimpin Sumenep” tersebut menghadirkan dua pembicara yang mewakili kalangan millenial dan politikus, yaitu Ketua Kadin Sumenep, Hairul Anwar dan Kepala Bakorwil Pamekasan, RB Fattah Jasin.

Kegiatan diskusi yang dibuka pada pukul 08.30 – 11.00 WIB itu dihadiri ratusan pemuda dari 16 desa di Kecamatan Batang-Batang. Mereka sangat antusias dan apresiasif terhadap kegiatan tersebut.

Ketua Umum YMI Sumenep, Moh. Ridhwan dalam sambutannya mengatakan, sudah saatnya pemuda sebagai generasi millenial peka tehadap pembangunan dan kondisi politik di Indonesia, khususnya Sumenep.

“Apatisme pemuda berpeluang besar untuk menciptakan kemiskinan dan pemerintahan yang kotor. Disadari atau tidak, salah satu penyebab buruknya pemerintah sebetulnya disebabkan oleh pemuda yang apatis terhadap politik,” ungkapnya.

Apatisme terhadap politik, kata pemuda yang akrab disapa Wawan itu, membuat pemerintah akan sangat leluasa menguras uang rakyat tanpa ada rasa takut dan khawatir. Sebab, pemudanya sudah tidak mau mengoreksi dan mengawasi kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah.

Sementara itu, Kepala Bakorwil Pamekasan, Fattah Jasin menyatakan, generasi milenial merupakan bonus demografi bagi Indonesia, khususnya daerah dengan kekayaan yang sangat melimpah seperti Sumenep. Sebab, generasi millenial lahir di era kecanggihan teknologi dan internet.

“Kehadiran generasi millenial ini tentunya tidak boleh disia-siakan oleh pemerintah. Dengan tingginya angka usia produktif, maka Indonesia, khususnya Kabupaten Sumenep harus mampu mengelola sekaligus memanfaatkannya untuk mendorong penumbuhan ekonomi utamanya di Kabupaten Sumenep yang sampai hari ini masih berstatus sebagai daerah kedua termiskin se-Jawa Timur,” ujar Gus Acing.

Sedangkan Hairul Anwar selaku Ketua Kadin Sumenep menyebut pemuda sebagai generasi yang sangat dekat dengan digitalisasi di berbagai bidang, terutama di bidang media, seharusnya mampu memahami adanya keuntungan perkembangan teknologi terhadap demokrasi, yakni keterbukaan informasi.

“Asymmetriy information yang menjadi masalah utama sistem demokrasi cukup banyak telah digerus oleh adanya media sosial. Sehingg, hari ini debat kusir menjadi lebih menarik bagi generasi millenial dibandingkan dengan debat ilmiah,” ungkap Ketua BM PAN Sumenep itu.

Rusydiyono, Mata Madura