Bikin Sejarah, Tiga Perempuan Cantik dan Muda Warnai DPRD Bangkalan

×

Bikin Sejarah, Tiga Perempuan Cantik dan Muda Warnai DPRD Bangkalan

Sebarkan artikel ini
Tiga Perempuan DPRD Bangkalan
Tiga Srikandi DPRD Bangkalan saat mengikuti proses pelantikan di ruang Paripurna DPRD Bangkalan. (matamadura.syaiful)

matamaduranews.comBANGKALAN-DPRD Bangkalan buat sejarah. Baru kali ini, ada anggota DPRD Bangkalan dari unsur perempuan, langsung berjumlah tiga.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Pasca reformasi berlangsung, periode 1999 hingga 2009 tak ada perwakilan perempuan Bangkalan menjadi anggota DPRD. Baru di periode 2009-2014, ada satu, yaitu Siti Fathonah.  Periode 2014-2019 tak ada lagi perempuan yang menjadi anggota DPRD Bangkalan.

Pada Pileg 2019, ada tiga perempuan cantik nan muda terpilih menjadi anggota DPRD Bangkalan, Madura, Jawa Timur periode 2019-2024.

Ketiga  srikandi itu, Saudah Fuad, Ambar Pramudya Wardhani dan Nuraini. Ketiga perempuan cantik nan muda ini ikut dilantik bersama 47 anggota DPRD Bangkalan lainnya.

Saudah Fuad, terpilih dari Dapil 6, melalui kendaraan PDI-P. Sedangkan Ambar Pramudya Wardhani, terpilih dari dapil 6 melalui kendaraan Gerindra. Dan Nuraini terpilih dapil 4 melalui Partai Berkarya.

Ambar Pramoedya Wardhani terlihat sumringah usai dilantik sebagai wakil rakyat Bangkalan. Karena itu, dia berjanji untuk tetap komitmen menjaga amanah yang rakyat selama lima tahun kedepan.

“InsyaAllah kami akan terus memperjuangkan hak-hak kaum perempuan di desa. Sebagai wakil rakyat, kami harus siap melayani rakyat. Terutama kaum perempuan,” ucapnya saat ditemui Mata Madura, jelang pelantikan di ruang Paripurna DPRD Bangkalan, Sabtu (25/8/2019).

Ambar melihat perempuan di desa masih banyak yang belum menempuh pendidikan. Mereka tersetigma bahwa perempuan hanya bertugas menjadi ibu rumah tangga.

“Doktrin ini perlu dirubah. InsyaAllah kami siap memperjuangkan hak-hak perempuan desa. Doakan kami bisa bekerja dengan harapan masyarakat dan bisa memperjuangkan pendidikan perempuan agar bisa menempuh pendidikan dengan baik,” tuturnya.

Nuraini juga punya komitmen akan memberikan sentuhan baru dalam memberdayakan masyarakat.

“Mayoritas masyarakat Bangkalan kan petani. Jadi kami akan memperjuangkan hak hak rakyat terutama masyarakat petani untuk mengembangkaan pertanian agar menjadi nilai ekonomis yang tinggi,” terang perempuan asli Desa Pekaden, Kecamatan Galis ini, kepada Mata Madura.

Nuraini menyadari perjuangan itu terasa berat jika tanpa kerjasama berbagai stakeholder. “Ke depan kita akan menghadapi tantangan besar dan harus mandiri di daerah sendiri. Semua tidak bisa berangkat button up atau top down saja. Keduanya harus saling bersinergi,” terang Nuraini.

Syaiful/Hasin, Mata Bangkalan