MataMaduraNews.com–SUMENEP-Heboh penyebaran bingkisan beratribut Kristen ke sejumlah siswa SD dan SMP di Sumenep belum reda. Hingga, Jumat (24/2/2017), perwakilan organ umat Islam di Sumenep mendatangi Mapolres Sumenep.
Mereka ditemui Wakapolres Sumenep Kompol Sutarno, S.Sos dan Kasatreskrim Polres Sumenep, AKP Moh Nur Amin, S.H. Kedatangan pembela agama Islam ini untuk memastikan ribuan bingkisan tersebut diamankan dan polisi bisa mengusut otak dan pelaku upaya kristenisasi.
Usai audiensi, perwakilan umat Islam Sumenep ini diajak menyaksikan penurunan bingkisan dari mobil boks Sabhara Polres Sumenep. Saat bingkisan tersebut  dibuka oleh dr Anwar Luthfi, salah satu perwakilan organ umat Islam di Sumenep, isinya cukup mengagetkan. Bingkisan itu berisi:  kalung salib, ucapan selamat datang, aksesoris berisi ajakan untuk mencintai yesus, holly bible, boneka berbentuk anjing, ala-alat sekolah, perlengkapan mandi, dan beberapa makanan kadaluarsa.
Menurut Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Suwardi, bingkisan yang baru diturunkan itu, diangkut petugas dari Polsek Manding setelah petugas berhasil sweeping terhadap bingkisan yang dibawa penyelenggara. Baik yang sudah dibagikan kepada siswa maupun yang belum karena mendapat penolakan. Sayang, Suwardi tidak bisa memastikan jumlah total bingkisan yang berhasil diamankan. Terlihat petugas berhasil membawa 42 kardus besar.
“Saya tidak tahu jumlah pastinya. Cuma yang diamankan petugas sebanyak 42 kardus besar,†terang Suwardi, kepada sejumlah media, Jumat (24/2/2017).
Berita Terkait, Baca:Â Akhirnya, Kiai Sumenep Temui Yayasan Penyebar Atribut Kristen. Hasilnya?
Berita Terkait, Baca:Â Heboh, Siswa SD di Sumenep Terima Bingkisan Beratribut Kristen
Menurut juru bicara organ umat Islam Sumenep, dr Anwar Lutfi, dalam paket bingkisan itu, secara terang benderang ada unsur kesengajaan model kristenisasi. Dia menunjuk kemasan kardus yang  bertuliskan Operation Christmas Child. Jika diterjemahkan bermakna operasi anak-anak tuhan.
“Sangat jelas, mereka hendak menjadikan adik-adik kita yang masih duduk dibangku SD dan SMP ini sebagai anak tuhan. Ini  sangat jelas ada unsur kesengajaan untuk memurtadkan anak-anak umat Islam,†terang dr Lutfi.
Karena itu, ia meminta aparat kepolisian Sumenep bisa mengusut tuntas modus kristenisasi yang menghebohkan umat Islam di Sumenep. Jika tidak diusut? dr Luthfi mengatakan akan mencari keadilan hingga Mabes Polri.
“Para wakil rakyat yang di DPRD Sumenep, DPRD Provinsi Jatim dan DPR RI, sedang mempelajari langkah-langkah hukum. Kami mewakili organ umat Islam di Sumenep akan terus mencari keadilan ke Polda dan Mabes Polri. Sementara ini kami percama kepada para petugas kepolisian Sumenep untuk menyelesaikan ini,” sambungnya dalam jumpa pers di depan Mapolres Sumenep.
Sebagaimana diketahui, upaya kristenisasi kepada ratusan siswa SD di Kecamatan Manding dan Kota Sumenep melalui kegiatan bertajuk Sosialisasi Wawasan Kebangsaan oleh DHC 45 Sumenep dan Yayasan Sejahtera Bangsa (SBM).
Para siswa SD yang mengikuti sosialisasi itu mendapat bingkisan yang berisi berbagai atribut kristen, seperti kalung salib, ucapan selamat datang dan aksesoris berisi ajakan untuk mencintai yesus. Sehingga umat Islam meminta kegiatan tersebut dihentikan dan semua bingkisan diamankan.
Kontributor: Ainur, Sumenep
Editor: Hambali Rasidi