matamaduranews.com-Sumenep – PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar (Perseroda) menunjukkan kinerja bervariasi sepanjang tahun 2024.
Meskipun menghadapi tantangan berupa penurunan pada sejumlah pos utama keuangan, bank syariah milik Pemkab Sumenep ini berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih yang signifikan dan memperkuat posisinya sebagai BPR Syariah dengan aset terbesar di Jawa Timur.
Perkembangan perusahaan ini diusung melalui tema sentral tahun 2024, yakni “Being Innovative Creating Growth” (terus berinovasi dan menciptakan pertumbuhan yang positif), yang berfokus pada penguatan layanan digital dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Berdasar annual report BPRS Bhakti Sumekar tahun 2024, BPRS Bhakti Sumekar mencatatkan Laba Bersih sebesar Rp 11,07 miliar, mengalami kenaikan 8,75% atau sekitar Rp 891 juta dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan laba ini dicapai di tengah adanya koreksi pada beberapa indikator utama keuangan:
Aset: Turun 10,5% menjadi Rp 1.088,14 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK): Turun 10,30% menjadi Rp 829,33 miliar.
Pembiayaan yang Diberikan: Menurun tipis 3,19% menjadi Rp 651,57 miliar.
Menurut Dirut BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, kendati mengalami penurunan aset, BPRS Bhakti Sumekar masih berhasil mempertahankan predikatnya sebagai Bank BPR Syariah dengan aset terbesar di Jawa Timur dan masuk dalam peringkat terbesar secara nasional.
Kendati demikian, katanya, perusahaan juga menghadapi tantangan serius pada kualitas aset, dengan rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) Gross yang melonjak menjadi 9,99% dari sebelumnya 6,42%.
Di sisi lain, rasio kecukupan modal (KPMM) tetap kuat di angka 41,56%.
Strategi Digital dan Dukungan UMKM
Sejalan dengan tema inovasi, BPRS Bhakti Sumekar memfokuskan upaya strategis. (*)






