matamadursnews.com–JEMBER-PT BPRS Bhakti Sumekar terus melakukan terobosan dalam mengembangkan jaringan bisnis perbankan berbasis syariah. Setelah sukses membuka kantor cabang di sejumlah kecamatan di Sumenep, giliran Kabupaten Jember menjadi target bidikan pasar.
Pembukaan Kantor BPRS Bhakti Sumekar Cabang Jember ini merupakan yang ke 25. Sebelumnya, BPRS Bhakti Sumekar telah sukses membuka tiga kantor cabang di Pamekasan dan 21 kantor cabang di Sumenep.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Wakil Bupati Jember, KH A. Muqit Arief berkenan hadir dan meresmikan pembukaan Kantor BPRS Bhakti Sumekar Cabang Jember, pada hari Jumat (10/11/2017). Terlihat hadir dalam pembukaan tersebut sejumlah pejabat Pemkab Jember, Muspikab dan ulama setempat. Dari Sumenep ikut hadir, anggota Dewan Komisaris PT BPRS Bhakti Sumekar, KH Taufiqurrahman FM. Direktur Operasional BPRS, Cahya Wiratama dan Direktur Bisnis BPRS, Hairil Fajar.
Dalam sambutan, Wabup KH Muqit mengapresiasi atas kehadiran BPRS Bhakti Sumekar di Jember. Alumni Ponpes Annuqayah ini, berharap kehadiran BPRS Bhakti Sumekar menjadi stimulus positif bagi peningkatan usaha ekonomi masyarakat Jember.
“BPRS Bhakti Sumekar memang memiliki salah satu kelebihan dibanding perbankan yang lain. Sekarang bagaimana cara BPRS mengemas potensi yang ada di Jember untuk peningkatan usaha ekonomi masyarakat,” ucap Wabup KH A. Muqit Arief.
Salah satu potensi usaha ekonomi yang dimaksud adalah perkebunan kopi. Wabup Muqit menawarkan peluang kerjasama antara BPRS Bhakti Sumekarndengan sejumlah BUMD Jember. Terkhusus BUMD yang bergerak di perkebunan kopi.
“Produk kopi Jember menjadi primadona pasar kopi nasional dan internasional. Ini potensi yang perlu disasar oleh BPRS,” pesannya.
Sementara, Direktur Utama PT BPRS Bhakti Sumekar, Novi Sujatmiko dalam sambutan mengucapkan banyak terimakasih atas kepercayaan Pemkab Jember menerima kehadiran BPRS Bhakti Sumekar.
Menurut Novi, Kabupaten Jember secara geografis dan perekonomian cukup strategis. Ditambah kultur budayanya nyaris sama dengan Sumenep. Sedangkan penetrasi pasar perbankan berbasis syariah, khususnya BPRS masih minim.
Dikonfirmasi usai acara peresmian, Novi sangat optimis keberadaan BPRS Cabang Jember dalam tempo 1,5 tahun sudah balik modal alias BEP ( Break Event Point).
Dan pembukaan cabang Jember, kata Novi, sebagai bagian dari strategi peningkatan kapasitas BPRS Bhakti Sumekar menjadi lebih besar, kuat, sehat dan bermanfaat bagi masyarakat dimana BPRS berada.
“Inilah salah satu cara diantara banyak cara kami untuk mewujudkan sebuah akselerasi dalam mencapai tujuan dengan pertimbangan yang komprehensif. Pembukaan BPRS Bhakti Sumekar Cabang Jember menjadi pilihan cerdas untuk saat ini ditengah kelesuan ekonomi secara makro,” tulisnya via WhatsApp kepada MataMaduraNews.com.
Apakah Sumenep kehabisan objek garapan, sehingga BPRS Bhakti Sumekar harus buka cabang di Jember? “Sumenep tidak akan pernah habis untuk digarap. Kepulauan yang demikian besar belum tergarap secara maksimal. InsyaAllah 2018 semua kecamatan di kepulauan sudah dibuka layanan BPRS,” tambahnya.
Sekedar diketahui, Novi menarget aset BPRS Bhakti Sumekar pada tahun 2019 mencapai Rp 1 trilium. Pada laporan keuangan 2016, aset BPRS mencapai Rp 615,981 miliar, dengan laba bersih di tahun 2016 mencapai Rp 16,64 miliar.
Keberadan BPRS Bhakti Sumekar, tercatat sebagai aset terbesar kedua tingkat nasional untuk BPR Syariah. Sehingga enam kali berturut-turut, BPRS Bhakti Sumekar mendapat penghargaan kinerja keuangan sangat bagus dari Info Bank & Karim Bussines Consulting.
Hambali Rasidi, Mata Madura