
Foto/ Eko Mata Bangkalan
MataMaduraNews.com–BANGKALAN-Puluhan Mahasiswa Bangkalan yang tergabung dalam kelompok Cipayung (HMI, PMII, GMNI, IMM) Kamis siang (20/10) mengeruduk Kantor DPRD Bangkalan, Madura, Jatim. Kedatangan mereka untuk evaluasi kepemimpinan Bupati dan Wabup Bangkalan yang populer dengan istilah Momon-Mondir.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kedatangan mahasiswa berbuah nihil. Sebab, Ketua DPRD Bangkalan, Imron Rosyadi ada acara di luar kota. Sedangkan pimpinan anggota dewan lainnya sedang mengikuti rapat paripurna anggaran. Akibatnya, mahasiswa emosi. Mereka mengamuk dan berteriak-teriak. Mahasiswa berusaha menorobos pagar keamanan, tapi dihalau aparat. Sehingga mahasiswa saling pukul dengan aparat kepolisian dan akhirnya bisa masuk gedung dewan. Mahasiswa mencari para anggota dewan  di ruang-ruang komisi. Tapi kursi di komisi nihil anggota dewan, karena di ruang sidang sedang berlangsung rapat paripurna.

Setelah paripurna usai, Wakil Ketua DPRD Bangkalan, Fatkhurrahman menemui mahasiswa. Tapi  tidak berlangsung lama. Kepada wartawan, Ji Kur-panggilan akrab H Fatkhurrahman menyesalkan sikap keamanan yang membiarkan mahasiswa bisa menerobos ke gedung DPRD.
Untuk melampiaskan kekesalan, para mahasiswa itu membakar ban di jalan dan menutup akses jalan Soekarno Hatta. Sehingga, pengguna jalan dialihkan ke ring road.
Hingga berita ini diturunkan, pukul 13.00 WIB, mahasiswa masih silih berganti orasi dan menutup jalan depan Kantor DPRD Bangkalan. Dalam orasinya, mahasiswa mengrikitisi sejumlah kepemimpinan Bupati Momon yang tidak tegas menyelesaikan konflik politik desa.
“Selama kepemimpinan Momon-Mondir, pembangunan Bangkalan jalan di tempat. Kondisi politik desa kacau balau. Masyarakat  sudah mengalami krisis kepercayaan kepada Momon-Mondir,” teriak Bahir, aktivis PMII dari UTM.
Eko, Mata Bangkalan