MataMaduraNews.com – SUMENEP – Ibarat warung makan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep semenjak 1 Januari kemarin kosong tanpa koki. Sehingga kondisi tersebut membuat sebagian panik dan harap-harap cemas. Akan tetapi hari ini, kondisi mencekam itu sirna bersamaan dengan dikukuhkannya tiga pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemkab setempat. Pelantikan dan pengukuhan tersebut bertempat di ruang Aryawiraraja Sektkab lantai II, Selasa (10/01/2017).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Bupati Sumenep KH A Busyro Karim dalam sambutannya menjelaskan, tujuan dari pelantikan itu agar roda pemerintahan kembali normal. Pasalnya semenjak sepekan terhitung dari 1 Januari pinpinan di SKPD hanya dijabat oleh Plt.
“Agar tugas-tugas pemerintahan kembali berjalan normal dan melegalisasi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah agar sesuai regulasi,†jelas Bupati dua priode itu.
Pada kesempatan tersebut, politisi PKB itu menyampaikan banyak hal berkaitan dengan pola kerja pejabat pratama. Salah satunya Bupati Busyro mengingatkan bahwa para pemimpin yang baru saja dilantik itu memiliki peranan penting dalam mensukseskan kerja-kerja birokrasi dan vis-misi Super Mantap Jilid II.
“Mutlak harus ditunjang oleh loyalitas yang tinggi terhadap pinpinan dan komitmen bagi jabatan,†tegas bupati yang juga pengasuh pondok pesantren al-Karimiyyah Braji itu.
Selain itu, Bupati Busyro mengajak supaya seluruh pejabat hendaknya selalu meminta dan memohon pentunjuk kepada Yang Maha Kuasa supaya diberi kekuatan untuk terus mengabdi kepada Kabupaten Sumenep. Sebab jabatan yang kini dipegang tidak selamanya, bisa saja hengkang.
“Orang yang diangkat dalam jabatan apapun memiliki konsekuensi jabatan. Dalam artian bahwa jabatan itu tidak mutlak kita pegang terus menerus,†kata mantan ketua DPRD Sumenep itu.
Untuk diketahui, tiga pinpinan tinggi pratama yang dikukuhkan Bupati Busyro di antaranya Sekretaris Daerah Hadi Soetarto, Inspektur Inspektorat R. Idris, Kepala BKPP dan Pengembangan SDM Titik Suryati.
Reporter: Rusydiyono, Mata Sumenep | Editor: Anwar
