Dengan KUR Tani, BNI Dukung Pemerintah Wujudkan Swasembada Pangan

×

Dengan KUR Tani, BNI Dukung Pemerintah Wujudkan Swasembada Pangan

Sebarkan artikel ini
KUR: General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Pusat Bambang Setyaatmojo menyaksikan Penandatanganan Perjanjian Kredit KUR Tani Jagung antara BNI Sumenep dengan Dispertahortbun Sumenep disaksikan Wabup Fauzi dan Kadis Bambang Heriyanto. (Foto Rusydiyono, Mata Madura)
KUR: General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Pusat Bambang Setyaatmojo menyaksikan Penandatanganan Perjanjian Kredit KUR Tani Jagung antara BNI Sumenep dengan Dispertahortbun Sumenep disaksikan Wabup Fauzi dan Kadis Bambang Heriyanto. (Foto Rusydiyono, Mata Madura)
KUR: General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Pusat Bambang Setyaatmojo menyaksikan Penandatanganan Perjanjian Kredit KUR Tani Jagung antara BNI Sumenep dengan Dispertahortbun Sumenep disaksikan Wabup Fauzi dan Kadis Bambang Heriyanto. (Foto Rusydiyono, Mata Madura)

MataMaduraNews.com – SUMENEP – Guna mendukung segala upaya dan ikhtiar pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 8 ribu petani jagung di Kabupaten Sumenep. Batas penyaluran maksimal dana itu sebesar Rp 43 miliar dan dalam bentuk kerja sama program Kemitraan Jagung Hibrida.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Pusat Bambang Setyaatmojo menejelasakan, BNI sebagai lembaga keuangan yang memiliki tanggung jawab sosial untuk turut mencipta kesejahteraan sosial. Salah satu strateginya dengan cara mendukung cita-cita pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

”Ini sebagai bukti komitmen BNI untuk berperan atau sebagai agen pembangunan di Indonesia. Salah satu program swasembada pangan yang didukung oleh BNI adalah di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Sumenep. Sebab Pemerintah Sumenep punya visi menjadi salah satu sentra produksi jagung nasional, karena salah satu komoditas yang diunggulkan di Sumenep adalah jagung,” ujar Bambang, saat menghadiri Penandatanganan Perjanjian Kredit KUR Tani Jagung antara BNI Sumenep dengan Dispertahortbun Sumenep di Kantor UPT Dispertahortbun Rubaru.

Menurutnya, dari luas lahan 23.418 hektare yang ditanami jagung hibrida, untuk tahap awal BNI baru menyalurkan pembiayaan KUR tani kepada 8 orang ribu petani. Sedang tahap berikutnya, BNI akan menyalurkan  kepada 13.000 orang petani dengan target maksimal KUR Rp 17,3 miliar. Adapun keuntungannya, kredit tersebut bisa digunakan petani untuk membeli bahan dan perlengkapan bercocok tanam. Misalnya pembelian bibit atau benih, pupuk, biaya penggarapan bahkan sampai musim panen tiba. ”Sehingga para penerima KUR itu sekaligus mendapatkan kartu tani yang diterbitkan BNI sendiri,” ujarnya, Rabu, 25 Oktober lalu.

Sampai dengan minggu ketiga bulan Oktober 2017, Bambang mengatakan kartu tani (Kartan) yang telah diterbitkan BNI berjumlah lebih dari 1 juta untuk petani di daerah Jawa Timur. Sementara itu, Kartan khusus petani yang berdomisili di Kabupaten Sumenep sudah sebanyak 84.381 kartu yang didistribusikan.

”Kartu tani merupakan sarana untuk menyalurkan berbagai bantuan sosial, subsidi, hingga pencairan KUR. Kartu itu berfungsi sebagai kartu tabungan dan dompet/e-Wallet (combo) untuk belanja. Fitur tabungan yang tertanam dalam kartu tani merupakan simpanan berupa rekening bank yang dapat ditarik secara tunai dengan jenis produk TabunganKu,” terangnya.

Sementara itu, potensi pertanian di Sumenep sendiri sangat luar biasa. Terbukti dengan adanya sekitar 50 ribu hektare yang bisa ditanami jagung dan komoditas lainnya. Oleh karenanya, BNI akan terus berkomitmen dalam rangka memberikan pembiayaan kepada petani di sektor-sektor yang dibutuhkan oleh petani. Tentu saja sebagai Agent of Development, BNI termasuk salah satu diantara bank BUMN yang turut menyukseskan program pemerintah dalam bidang pertanian yang berwujud Kartan. ”Tujuan akhirnya dari program kartu tani adalah kesejahteraan petani, dimana pendapatan petani meningkat,” kata Bambang.

Bersamaan dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Sumenep, Bambang Heriyanto mengatakan, program kemitraan pengembangan jagung hibrida merupakan bukti kesungguhan pemerintah dalam meningkatkan pendapatan petani. Sehingga, para petani bisa menikmati hasil jerih payah dalam menggarap lahan-lahan pertaniannya.

”Pada saat kunjugan Menteri Pertanian dan Menteri BUMN beberapa bulan lalu, kami ditarget 50 ribu hektare, saat ini masih mampu 23 ribu hektare. Soal belum mencapai 50 ribu, itu bukan kendala tapi masih dalam tahap untuk mencapai 50 ribu hektare,” katanya.

Petani yang sudah memiliki kartu tani dan tergabung dalam kelompok tani ada 92.678 orang dari jumlah kelompok tani yang mencapai 3.908. Dari 92.678 sudah pegang kartu tani BNI semua, tinggal melanjutkan program kemitraan tersebut. ”Semoga dengan kemitraan ini bisa mengangkat kesejahteraan para petani di Sumenep,” harap Bambang.

| inforial/rusydiyono