Kesehatan

dr. Erliyati Pemimpin Sat-Set-Wet di Balik Transformasi RSUD Sumenep

×

dr. Erliyati Pemimpin Sat-Set-Wet di Balik Transformasi RSUD Sumenep

Sebarkan artikel ini

matamaduranews.com
Transformasi besar di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep tak lepas dari sentuhan kepemimpinan dr. Erliyati, M.Kes.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Sejak dipercaya memimpin pada 2019, ia membawa rumah sakit daerah ini keluar dari krisis keuangan, menata sistem layanan, hingga resmi naik kelas menjadi tipe B pada Februari 2025.

Gaya kepemimpinannya dikenal tegas, cekatan, dan penuh energi — “sat-set-wet”, tapi tetap hangat dan rendah hati.

dr Erliyati selalu mengawali setiap langkah dengan prinsip “Bismillah Melayani”, menanamkan nilai tulus dan sabar kepada seluruh tenaga medis.

“Pelayanan terbaik bukan soal gedung megah, tapi hati yang tulus,” tutur dr Erli- suatu kali.

Resep dr. Erliyati Ubah Wajah RSUD Sumenep

Di awal masa jabatannya, dr. Erliyati menghadapi krisis keuangan akibat tunggakan BPJS. Ia tak segan turun langsung membenahi administrasi klaim yang menumpuk, sekaligus menormalisasi arus kas rumah sakit.

Langkah berikutnya: membangun sistem keuangan transparan dan melobi Pemkab serta DPRD agar mempercepat alokasi anggaran.

Untuk memperkuat pembiayaan, RSUD juga menjalin Kerjasama Operasional (KSO) dengan pihak swasta untuk pengadaan alat kesehatan modern.

“Setiap krisis kami jadikan peluang untuk tumbuh,” kata dr. Erliyati menambahkan.

Kini RSUD Sumenep tak hanya sehat secara finansial, tapi juga mulai bertransformasi menuju Smart Hospital, menggabungkan digitalisasi, pelayanan humanis, dan inovasi medis.

Digitalisasi, Inovasi, dan Sentuhan Humanis

Langkah digitalisasi di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep terlihat sistem antrean panjang dan administrasi manual kini tinggal kenangan.

Melalui Meditrack, ribuan rekam medis pasien telah terdigitalisasi dan terhubung dengan kanal nasional “Satu Sehat”. Pasien dapat mendaftar secara daring (online queue system), sementara pengguna BPJS terintegrasi lewat Mobile JKN.

Bagi warga yang kesulitan menggunakan aplikasi, disediakan petugas pendamping digital.

Tak berhenti di situ, RSUD juga meluncurkan PUSPA-RS, aplikasi pemantau administrasi dan kinerja tenaga medis secara real time.
Sementara untuk pelayanan medis, dr. Erliyati memperkenalkan telemedicine, layanan konsultasi jarak jauh berbasis WhatsApp, serta sistem Rawat Inap Digital (e-RM, e-Farmasi, e-Pemesanan).

Inovasi medis pun mengiringi transformasi digital. RSUD Sumenep menjadi pelopor di Madura dengan teknologi Radiofrequency Ablation (RFA) untuk tumor tiroid dan Vacuum Assisted Breast Biopsy (VABB) untuk lesi payudara.

Fasilitas penunjang seperti CT Scan, USG 4D, dan gedung layanan khusus KJSU juga terus dikembangkan.

Namun bagi dr. Erliyati, kunci keberhasilan bukan hanya pada teknologi. Ia membangun kultur empati lewat program “La Sehat”, layanan antar pasien gratis ke rumah, serta Rumah Tunggu Keluarga Pasien berkapasitas 100 orang.

“Digital boleh maju, tapi pelayanan harus tetap manusiawi,” tegasnya.
Berbekal strategi itu, RSUD Sumenep kini dikenal sebagai rumah sakit rujukan modern dengan pelayanan yang makin cepat, ramah, dan transparan.(*)