
foto for Mata Madura
MataMaduraNews.com–BANGKALAN-Dugaan pungli yang dilakukan petugas Puskesmas Kecamatan Sepulu Bangkalan mendapat respon Muzakki Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan. Dia membantah jika ada pungli di Puskesmas Sepulu.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Sampai saat ini tim kami belum menemukan kategori pungli sebagaiman disebutkan. Itu hanya salah paham saja,” terangnya, saat dikonfirmasi MataMaduraNews.com, Rabu (08/03).
Menurutnya isu praktek pungli yang santer beredar di masyarakat hanya kesalahan persepsi saja. Jika ada masyarakat yang menganggap mahal, lanjutnya, adalah wajar. “Setiap kali pembayaran pasti akan disertai kwitansi tidak mungkin ada pungli,” imbuhnya.
Mengenai perbedaan tarif yang dibebankan kepada tiap pasien, kata Muzakki merupakan hal yang biasa. Sebab, katanya, setiap pasien mempunyai penyakit yang berbeda. Sehingga penanganannya juga berbeda. “Penyebab isu pungli karena tarif berbeda-beda, ya itu wajar kan penyakitnya juga beda,” sambungnya.
Baca Juga :Di Puskesmas Sepulu, Pasien Dibebani Beli Air Minum Oksigen
Disinggung mengenai biaya tambahan yang dibebankan pihak Puskesmas seperti biaya kebersiha, dokumentasi dan air mineral ber oksigen, Muzakki berjanji akan segera menindaklanjuti. “Saya akan segera turun ke bawah untuk melakukan fungsi pembinaan terhadap petugas Puskesmas,” pungkasnya.
Sementara itu anggota Komis D DPRD Bangkalan Abdurrahman Tahir menegaskan jika benar ada praktek pungli di Puskesmas Sepulu, pihaknya tidak membenarkan hal apapun caranya. “Ya bagaimanapun yang namanya pungli itu tetap salah apapun modusnya,” ujarnya.
Ia juga sangat menyayangkan tindakan praktek pungli tersebut. Jika memang terbukti ada praktek pungli ia menyarankan kepada semua pihak terutama masyarakat yang langsung korban agar segera mengambil tindakan. “Sekarang kan ada saber pungli ya langsung dilaporkan saja,” imbuhnya.
Namun ia berjanji dalam waktu dekat akan segera melakukan sidak ke puskesmas-puskesmas yang di duga melakukan pungli. “Kita akan memastikan sendiri kesana nanti apa benar ada pungli disitu,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, sekitar 20 orang yang tergabung dalam Jaringan Kawal Jawa Timur (JAKA JATIM) mendatangi Puskesmas Kecamatan Sepulu, Selasa (07/03). Kedatangan mereka guna memprotes dugaan pungli yang dilakukan oleh petugas Puskesmas terhadap pasien.
Agus, Mata Bangkalan