Pariwisata

Ekonomi Kreatif Sumenep ya Festival Tong-Tong

×

Ekonomi Kreatif Sumenep ya Festival Tong-Tong

Sebarkan artikel ini

matamaduranews.com-Puluhan ribu penonton menyaksikan pagelaran Festival Tong-Tong. Mereka datang dari berbagai desa dan kecamatan di Madura menyesaki sudut-sudut Kota Sumenep.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Para pelaku UMKM dan jasa parkir ikut kecipratan. Semalam para juru parkir dadakan bisa meraup belasan juta. Setelah penonton menitipkan per sepeda motor dengan tarif Rp 10 ribu. Tinggal dikali saja di beberapa titik parkirnya.

Lain pula kisah para pelaku UMKM dan toko sembako. Semalam dagangan bisa ludes diborong penonton yang sejak sore sudah mulai berdatangan.

Setiap tahun. Fstival Musik Tong-Tong digelar Pemkab Sumenep menyambut Hari Jadi Kabupaten Sumenep. Karena keunikan festival itu. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI memasukkan Festival Tong-Tong Sumenep
masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) 2025.

Keberhasilan itu semakin memberikan peluang besar bagi Kabupaten Sumenep, untuk menjadi salah satu destinasi budaya unggulan nasional sekaligus penggerak ekonomi kreatif daerah.

Keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI itu tertuang pada Nomor: SK/13/HK.01.02/MP/2025 tentang Penetapan 110 Karisma Event Nusantara Tahun 2025.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh. Iksan, mengatakan pengakuan itu menjadi momentum penting untuk memperkuat branding pariwisata berbasis budaya lokal.

“Masuknya Festival Musik Tong-Tong dalam KEN 2025 menandakan bahwa Sumenep memiliki potensi budaya yang bukan hanya layak dilestarikan, tapi juga bisa menjadi daya tarik wisata dan kekuatan ekonomi kreatif,” ujarnya, Senin (19/10/2025).

Menurut Iksan, festival tahun depan akan dikemas dengan konsep yang lebih modern dan interaktif, tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya Madura sebagai identitas utamanya. Juga menyiapkan sejumlah ruang bagi pelaku UMKM, kuliner tradisional, dan industri kriya agar festival berdampak langsung terhadap ekonomi lokal.

Leberhasilan itu, sejalan dengan visi Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dalam membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis nilai budaya.

“Bupati selalu menekankan bahwa pembangunan pariwisata tidak boleh lepas dari budaya. Melalui event seperti tong-tong, kita ingin menunjukkan bahwa pelestarian budaya bisa berjalan beriringan dengan pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya. (*)