matamaduranews.com–SURABAYA-Para aktivisi yang tergabung dalam Gerakan Selamatkan Jatim (GAS JATIM) menggelar aksi demonstrasi ke Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Senin (24/8/2020) siang.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Aksi di depan Gedung Pemerintah Provinsi Jatim (Pemprov Jatim) ini, menuntut penuntasan penggunaan dana hibah Pemprov Jatim Tahun 2019 yang tanpa SPJ.
Ketua GAS-Jatim, Ahmad dalam orasinya menyebut, Pemprov Jatim tak becus mengelola dana hibah yang bernilai triliunan rupiah.
Ahmad menuding alokasi dana hibah, diduda menjadi bancakan para elit Pemprov Jatim.
“GAS JATIM menemukan kejanggalan penggunaan anggaran 2,9 triliun tidak ter-SPJ,” teriakanya dalam aksi lanjutan yang sebelumnya menggelar aksi di depan Kantor DPRD Jatim, JL Indrapura.
Dalam aksi itu, para aktivis GAS JATIM membentang spanduk warna putih yang bertuliskan “cukup aku yang ambyar, uang rakyat jangan” serta “Dana Hibah 2,9 Triliun digondol tuyul di Pemprov Jatim”.
Pantauan Mata Madura di lapangan, aksi ini dikawal puluhan petugas dari Polrestabes kepolisian Surabaya untuk mengantisipasi aksi demonstrasi GAS JATIM.
Tidak hanya pagar betis kepolisian, memasang kawat berduri di sepanjang pagar depan kantor gubernur.
Selama aksi demo berlangsung suasa berjalan kondusif. Beberapa menit kemudian, perwakilan demo bertemu dengan Plt Sekda Pemprov Jatim.
Setelah puas mengeluarkan uneg-unegnya, para aktivis Gas Jatim meninggalkan lokasi aksi demo.
Dalam rilis yang disebar Ahmad, Gas Jatim mengutip hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Jawa Timur atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Nomor 89.C/LHP/XVIII.JATIM/05/2014 Tanggal 5 Juni 2014 terkait penerima hibah yang belum menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Gubernur sebesar Rp. 69.700.120.000,00.