foto/Yono, Mata Sumenep
MataMaduraNews.com–SUMENEP-Penolakan terhadap investor yang memborong tanah di wilayah pesisir Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus digelorakan. Salah satunya diprakarsai oleh Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumenep yang terus menyuarakan penolakan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Ketua GP Ansor Sumenep, M. Muhri Zain mengajak seluruh lapisan masyarakat yang berada di zona pesisir agar serentak mempertahankan tanah warisan nenek moyang. Sebab, katanya, kehadiran para pemilik modal yang akan memborong tanah itu diprediksi akan merugikan warga sekitar.
Pernyataan Muhri disampaikan di hadapan ribuan warga Desa Batuputih Daya, Kecamatan Batuputih pada acara Rokat Desa yang bertajuk ‘Ajaga Tanah, Ajaga Na’ Poto’, bertempat di bekas Galian Batu, Jum’at (13/1/2017). Menurut Muhri, kedatangan investor yang membeli tanah di wilayah pesisir diperkirakan akan berdampak buruk terhadap keberlangsungan hidup warga sekitar.
“Tanah-tanah yang dibeli itu tidak selamanya akan dibangun tambak udang. Melainkan akan ditempati bangunan seperti hotel dan villa yang nantinya akan berpengaruh buruk bagi warga sekitar. Mari kita perkuat tali silaturrahim dan komitmen untuk tidak menjual tanah warisan kepada investor,” terang Muhri yang disambut teriakan takbir dari undangan.
Karena itu, Muhri mengimbau kepada masyarakat agar tidak tertipu muslihat dengan janji manis para investor asing. “Mereka hanya berdalih akan membangun tambak. Padahal kata para ahli, tambak produktif dalam jangka waktu lima tahun. Selebihnya tanah yang dibeli itu akan dijadikan lahan bisnis lain,” ucapnya.
Repoter: Yono, Mata Sumenep
