IKA UINSA Bentuk Tim Advokasi Bela Ketum Imam Nahrawi 

×

IKA UINSA Bentuk Tim Advokasi Bela Ketum Imam Nahrawi 

Sebarkan artikel ini

matamaduranews.comSURABAYA-Pengurus IKA UINSA (Ikatan Alumni UIN Sunan Ampel) merasa prihatin atas musibah yang menimpa Ketua Umum IKA UINSA, Imam Nahrawi atas dugaan korupsi eks Menpora.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Para pengurus pusat IKA UINSA, Jumat malam (20/9/2019) berkumpul di Sekretariat IKA UINSA JL A. Yani Surabaya, membentuk tim hukum advokasi untuk membela sang Ketum Imam Nahrawi.

Hadir dalam pertemuan itu, Dr RPA. Mujahid Anshori (Wakil Ketua Umum). Dr. Dwi Astutik (Sekjen). Ahmad Bajuri (Wakil Ketua Umum – Juru Bicara). Ismail Nachu (wakil Ketua Umum). Ahmad Khubby (Wakil Sekjen – Juru Bicara). Fattahul Anjab (Pengurus/Koordinator SPRINDIK). Ahmad Faisol (Pengurus).

Pengurus Pusat IKA UINSA saat jumpa pers Jumat malam

Tim advokasi yang dibentuk pengurus IKA UINSA bernama, SPRINDIK (Solidaritas Pengacara Indonesia untuk Demokrasi dan Keadilan). Tim SPRINDIK beranggotakan 99 orang dengan koordinator Fattahul Anjab SH.

IKA UINSA menghormati proses hukum dan menjunjung tingi asas praduga tak bersalah serta mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.

Akan tetapi, IKA UINSA mengapresiasi prestasi Imam Nahrawi selama menjadi menpora dan mendukung sikapnya yang kooperatif dan sportif dengan mengundurkan diri sebagai Menpora setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

“IKA UINSA meyakini, bahwa Imam Nahrawi adalah seorang pemimpin yang mempunyai integritas yang tinggi, sehingga jauh dari sikap dan tindakan yang dituduhkan,” terang Bajuri.

Karena itu, kata Bajuri, IKA UINSA akan menggelar doa bersama di seluruh Korda (kordinator daerah) se Jatim dan korwil (koordinator wilayah) yang tersebar di 18 Propinsi di Indonesia pada Ahad, 22 Sept 2019 ba’da sholat duhur dengan membaca Sholawat Asyghil dan Shalawat Nariyah.

“Doa ini dikhususkan untuk keselamatan sang Ketum IKA UINSA. Semoga diberi ketabahan dalam menghadapi musibah,” tutur Bajuri.

Hadi, Mata Surabaya