Iksabad Mengabdi Sukses Dilaksanakan, Ini Rangkaian Kegiatannya

×

Iksabad Mengabdi Sukses Dilaksanakan, Ini Rangkaian Kegiatannya

Sebarkan artikel ini
Peduli yatim: Salah satu rangkaian kegiatan IKSABAD mengabdi, menyantuni anak yatim. (Foto/Yono Mata Madura)

matamaduranews.com-SUMENEP- Sejatinya santri akan kembali ke masyarakat, tempat di mana mereka berinteraksi. Akan tetapi, hal itu butuh proses dan pembiasaan untuk beradaptasi.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Rupanya proses adaptasi itu telah dilakukan oleh santri Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep, Madura, yang tergabung dalam organisasi Ikatan Keluarga Santri Batang-Batang Dungkek (IKSABAD), lewat program IKSABAD Mengandi dan Mengaji.

Ketua IKSABAD Yassir Arafat menjelaskan, program mengabdi dan mengaji ini digelar selama 7 hari, sejak tanggal 15 sampai 21 Mei 2019, di Desa Bicabbi Kecamatan Dungkek.

Selama kegiatan, sebut Yas sapaan akrab Ketua IKSABAD, santri bersama masyarakat mengaji dan mengkaji kitab turats, khataman Quran. Selain itupula, santri anggota IKSABAD keliling ke sejumlah lembaga pendidikan untuk memberikan bimbingan belajar bahasa arab, bahasa ingris, serta Diklat keorganisasian.

“Kami bersama-sama masyarakat mengadakan baksos, seperti membersihkan makam leluhur juga membersihkan lingkungan,” terang Yas, ketika sambutan pada penutupan pengabdian. Selasa malam (21/05/2019) di Desa Bicabbi.

Khusus acara puncak, lanjut santri kelahiran Desa Candi ini sengaja dikemas dengan pengajian umum dan santunan anak yatim.

“Tujuannya untuk ngalap berkah,” kata santru yang merupakan alumni Nasy’atul Muta’allimin Candi Dungkek ini.

Sementara itu, atas nama Forum Alumni Santri (Forsa) IKSABAD, Abdullah mengaku sangat apresiatif atas diselenggarakannya acara mengaji dan mengabdi ini.

“Karena ini media pembelajaran bagi santri yang masih aktif di pondok sebelum kembali dan beradaptasi dengan masyarakat,” paparnya.

Selain itu, yang terpenting dari kegiatan tersebut akan memfilter para santri dari pengaruh lingkungan yang kurang baik, yang dapat mencederai nilai-nilai kesantrian dan keislaman.

“Luar biasa, semoga bermanfaat,” harapnya.

Untuk diketahui, malam puncak IKSABAD mengaji dan mengabdi ini ditutup dengan pengajian umum oleh Kiai Abdul Basit, yang melibatkan warga sekitar, wali santri dan alumni, aparatur desa, juga dari Forpimka Dungkek.

Rusydiyono, Mata Madura