MataMaduraNews.com, SUMENEP – Pasar bebas sebagai efek domino dari Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membuat banyak elemen dalam negeri bergerak dinamis agar tidak tenggelam di tengah hiruk pikuk lalu lintas ekonomi negara-negara ASEAN. Dalam pertarungan arus perdagangan barang ini, tidak hanya kualitas isi (contents) semata, keelokan kemasan (packing) juga menjadi penentu sebuah produk dapat bersaing lebih sehat nantinya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Karena itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan UKM-nya terus menggalakkan pelatihan pengemasan barang. Sebagaimana penegasan Kadiskoperasi dan UKM, Imam Trisnohadi, yang demikian itu dilakukan untuk memperjuangkan produk Sumenep di medan MEA supaya tidak kalah saing dengan produk luar. Ketika produk yang ada terkemas dengan baik, rapi, dan elok, kata Imam, diharapkan bisa memancing minat seseorang untuk tergerak membeli.
“Jadi tantangan MEA ini tidak hanya terletak pada kualitas barang, tetapi juga bergantung pada sejauhmana keindahan serta kerapian kemasannya,†tegas Kadis yang sebentar lagi akan menunaikan rukun Islam yang kelima ini, ketika memberi arahan kepada peserta Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan Bagi Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau di Bidang Pengembangan Kemasan Produk, Kamis (18/08).
Selain kemasan, hal penting yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha yaitu dalam memberi nama atau merek dari produknya. Pesan mantan Kadiskominfo ini, hendaknya nama produk atau branding itu elok dan mudah diingat oleh konsumen.
“Sederhananya, kemasan dan nama produk itu menarik apabila ada anak-anak melihat barang itu si anak langsung menangis minta dibeliin,†guyonnya disambut gelak tawa peserta. (yon/rfq)
