
MataMaduraNews.com–BANGKALAN-Pernyataan drg Yusro, Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, Madura, Jatim, bahwa uang jasa pelayanan (Jaspel) karyawan sejak bulan Agustus 2016 sudah terbayar, ternyata hanya isapan jempol belaka.
Sampai hari ini, Senin (30/1/2017), uang jasa pelayanan karyawan yang dibayar sebatas uang Jaspel untuk pasien BPJS. Sedangkan untuk pasien dengan surat pernyataan miskin (SPM) dan pasien umum belum di bayarkan.
Tentu saja, sebagian karyawan RSUD Syamrabu Bangkalan kecewa. Salah satu perawat medis, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa pimpinan RSUD inkar janji. “Pimpinan rumah sakit itu hanya pos ngaposeh (Ngapusi,red) saja mas. Mereka ternyata takut para karyawan banyak menuntut hak-haknya,” ucapnya kepada MataMaduraNews.com, Senin (30/01/2017).
Karyawan berkerudung itu, menyebut uang jasa pelayanan untuk pasien dengan surat pernyataan miskin (SPM) dan uang jasa pelayanan pasien umun belum dibayarkan. “Yang dibayar kepada karyawan hanya jasa pelayanan untuk pasien BPJS saja mas. Kita sangat kecewa karena pimpinan itu sudah melanggar janjinya,” tuturnya penuh kesal.
Sementara itu, Bupati LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Mahmudi saat dihubungi mengaku kaget mendapat informasi uang jasa pelayanan RSUD tidak dibayarkan utuh. Padahal sebelumnya, drg Yusro, Direktur RSUD Syamrabu berjanji akan membayar semua uang jasa pelayanan kepada karyawan. “Terus kalau tidak dibayarkan itu uangnya kemana? Terutama untuk yang pasien tidak mampu itu kan sudah ada anggaran dari pemerintah tiap tahun,” terangnya.
Karena itu, Mahmudi mendesak agar pimpinan RSUD segera membayarkan semua uang jasa pelayanan terhadap karyawan dengan utuh. Kalau seperti itu keadannya, lanjut Mahmudi, pimpinan rumah sakit hanya mengobral janji saja. “Jelas pimpinan RSUD itu berdosa kepada karyawan kalau hanya ngapusi seperti itu. Mereka mestinya didenda dengan membayar dua kali lipat,” smabungnya.
Sayang, sampai berita ini ditulis drg Yusro, Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan belum bisa memberikan tanggapan. Ketika di sambangi ke kantornya ia mengaku sedang rapat.
Agus, Mata Bangkalan