matamaduranews.com–SUMENEP– Kangean Energy Indonesia (KEI) Ltd, salah satu perusahaan Migas yang beroperasi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur berkomitmen memberikan solusi bagi negara dan masyarakat sekitar pengeboran.
Manajer Publik and Government Affair Kangean Energi Indonesia (KEI) Ltd Hanip Suprapto mengatakan, berbagai kebutuhan masyarakat terdampak aktivitas eksploitasi KEI selalu direspon melalui dana CSR (corporate social responsibility).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sedangkan hasil produksi minyak dan gas (Migas). KEI tercatat menjadi penunjang ketahanan energi nasional.
“Motto Kangean Energy Indonesia adalah hadir memberi solusi kepada negara dan masyarakat,†tutur Hanip saat Konferensi Pers di aula Hotel C1 Sumenep, Kamis sore (9/12/2021).
Hanip menjelaskan, ada dua titik sumur Migas yang kini dieksploitasi KEI. Sumur pertama berlokasi di Pulau Pagerungan Besar, Kecamatan Sapeken. Sumur kedua berada di Blok Terang Terasun. Tenggara Pulau Tonduk dan Pulau Gua, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep.
Bagi masyarakat terdampak aktivitas KEI terbagi dalam dua kategori. Yaitu, daerah terdampak kategori ring satu dan ring satu setengah hingga ring dua.
Kata Hanip, untuk daerah ring satu terdampak di sumur pertama berada di Pulau Pagerungan Besar dan Pagerungan Kecil. Untuk ring satu setengah ada di Pulau Sadulang, Kecamatan Sapeken.
Sedangkan ring satu terdampak di sumur kedua ada di Pulau Tonduk dan Pulau Gua. Ring satu setengah dan riang dua terdampak untuk seluruh desa di Kecamatan Raas.
“Dana CSR KEI selalu kami salurkan sesuai kebutuhan masyarakat berdasar hasil musyawarah desa,†kata Hanip menambahkan.
Hanip menyebut, penyaluran dana CSR untuk masyarakat terdampak dalam bentuk program sosial ekonomi, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.
“CSR pendidikan berupa pemberian beasiswa bagi siswa dan insentif guru. Bidang kesehatan berupa pembangunan postu, khitanan massal dan penanganan covid,†kata Hanip melanjutkan.
Dalam menjaga pemenuhan kebutuhan energi nasional dalam pasokan Migas di Jawa Timur. Meski ada pandemi covid-19. KEI tetap berproduksi dengan pola kerja menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat bagi para pekerja.
Hanip menjelaskan, sebelum pekerja terbang ke lokasi pengeboran. Para pekerja dikarantina terlebih dahulu selama dua minggu untuk memastikan bebas dari virus covid-19.
“Untuk pekerja di sumur Pagerungan dikarantina di Surabaya. Sedangkan pekerja di sumur Terang Terasun dikarantina di Banyuwangi. Jika selama karantina diketahui ada pekerja dinyatakan positif covid. Pekerja harus menjalani isolasi,†tutur Hanip menjelaskan.
Penerapan prokes ketat bagi pekerja KEI tak berhenti di situ. Agar penyebaran Covid-19 tidak menyebar sampai ke area produksi. KEI mendatangkan tenaga medis dari Surabaya ke lokasi pengeboran untuk melakulan tes PCR bagi semua pekerja.
“Alhamdulillah, sejauh ini Kangean Energy Indonesia tetap beroperasi sebagai penunjang ketahanan energi Jawa Timur,†pungkas Hanif sambil menyebut hasil produksi Migas yang dikelola KEI disalurkan untuk menunjang kebutuhan energi perusahaan PGN, Petrokimia dan PLN area Jabanusa. (*)