Berita Utama

Ketika Kemiskinan Sumenep Jadi Atensi BP Taskin

×

Ketika Kemiskinan Sumenep Jadi Atensi BP Taskin

Sebarkan artikel ini
Sumenep
Foto Bersama: Wabup Imam Hasyim dan Nanik S Deyang bersama Kepala OPD Sumenep foto bersama usai audiensi. (FOTO tiktok Nanik S Deyang)

matamaduranews.com-Selasa 19 Agustus 2025. Para pejabat Pemkab Sumenep beraudiensi dengan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) di Jakarta.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Kedatangan Wakil Bupati Sumenep Imam Hasyim bersama para Kepala OPD Sumenep diterima langsung oleh Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sujatmiko dan Nanik S Deyang, Wakil Kepala BP Taskin.

Nanik membuat tulisan hasil pertemuan itu. Berikut tulisannya yang ia unggah di akun tiktoknya:

“Kemarin (19/8), bersama Pak Budiman Sudjatmiko, Kepala BP Taskin, saya melakukan audiensi dengan Wakil Bupati Sumenep, Bapak Imam Hasyim, beserta jajarannya.

Kabupaten Sumenep dengan jumlah penduduk 1,145 juta jiwa yang mayoritas perempuan, tercatat sebagai kabupaten termiskin ketiga di Jawa Timur setelah Sampang dan Bangkalan. Tingkat kemiskinan di Sumenep mencapai 17,78% dengan garis kemiskinan Rp506.569 per kapita per bulan. Kondisi ini diperberat oleh rendahnya pendidikan kepala rumah tangga miskin, di mana 85,05% hanya lulusan SMP ke bawah, serta mayoritas bekerja di sektor pertanian, buruh tani, dan nelayan.

Selain itu, tantangan yang dihadapi Sumenep adalah keterbatasan akses air minum layak (86,7%) dan keterisolasian wilayah terluar seperti Masa Lembu dan Masa Kambing yang hanya dapat dijangkau dengan perjalanan laut dengan jarak tempuh hingga belasan jam.

Saat ini terdapat 280.286 siswa di Sumenep dan baru terbangun empat dapur MBG yang telah beroperasi untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat.

BP Taskin menyampaikan kesiapan untuk membantu program-program prioritas yang dibutuhkan, mulai dari penguatan MBG, sekolah rakyat, hingga komunikasi lintas K/L.

Kami juga mendorong peran Koperasi Merah Putih dalam penyediaan kebutuhan pokok, serta merencanakan kolaborasi lintas kabupaten di Madura Sumenep, Pamekasan, dan Bangkalan guna mempercepat pengentasan kemiskinan secara terukur dan berkelanjutan. (*)