matamaduranews.com–SUMENEP-Beberapa hari terkahir, beredar video KH Thaifur Ali Wafa, Musyrif PP Assadad Tanjung Abillaits, Ambunten, Sumenep, Madura, yang mengulas isi kitab Riyadus Shalihin dalam channel YouTube.
Salah satu isi bahasan kitab dalam video itu, Kiai Thaifur sempat mengulas perbandingan Rasulullah Saw dengan Soekarno di menit ke 3 dari 10.34 menit.
Sebelum membandingkan Kanjeng Nabi Saw dengan Soekarno, dalam kajian itu, Kiai Thaifur menjelaskan kemulyaan sosok Nabi Muhammad Saw.
Menurut Kiai Thaifur, Kanjeng Nabi Saw tidak bisa dibanding-dibandingkan dengan manusia biasa. Manusia biasa tanpa Kanjeng Nabi Saw tidak bisa selamat. “Mau dibandingkan dengan manusia biasa, bahkan Malaikat Jibril saja tidak sebanding. Siapa pembesar para anbiya’ wal mursalin,” tutur Kiai Thaifur.
“Jangan dibanding-bandingkan dengan manusia biasa. Jika membanding-bandingkan Kanjeng Nabi Saw dengan manusia biasa dengan niat menghina dan meremehkan Kanjeng Nabi Saw, maka orang itu sudah keluar dari agama Islam. Sudah murtad orang yang menghina,” sambungnya.
Lalu dalam lanjutan penjelasan, Kiai Thaifur menyebut, “Mau membandingkan Kanjeng Nabi Saw dengan Soekarno? Soekarno manusia biasa. Umat Islam biasa. Tidak semestinya dibandingkan. Subhanallah. Fitnah yang datang di zaman sekarang mengundang hati umat Islam terusik. Banyak hati umat Islam tersinggung. Banyak hati umat Islam tersakiti,” lanjutnya.
Dalam pengantar video itu, channel YouTube Mutiara Assadad memberi pengantar begini,”Menanggapi pernyataan Sukmawati yang menghina Rasulullah SAW dan hukuman baginya menurut Islam dalam Kitab Al-Syifa Bi-Ta’rif Huquq Al-Musthafa, disampaikan oleh KH Thaifur Ali Wafa Musyrif PP Assadad Tanjung Abillaits. Silahkan tonton hingga selesai, ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dari penyampaian ilmu dari Syaikhona,”
Pengantar channel itu mendapat repon dari akun Rozzaaq Imam. Dia mengkritik pengantar video yang diupload Mutiara Assadad. Begini komennya, “mau kasih saran. di video ini ini tidak ada Kiai menyebut nama Sukmawati, tapi kenapa adminnya memberi judul seperti itu? memang mau mancing keributan apa gimana? semua orang bisa paham yg dimaksud beliau itu emang bisa jadi Sukmawati, tapi Kiai tidak sebut nama. Kiai kita itu alim. faham betul adab² berfatwa. lebih² soal mencap kafir. memang adabnya tidak menyebut nama. cukup sebutkan perlakuannya. saran saya dikurangi lah bikin² judul kayak gini. fokus ke pokok temanya saja. misal di video ini bisa diberi judul: “Hukum Menghina Rasulullah.” itu saya kira lebih bijak. terus juga semisal yg kayak gini diterusin dan beneran timbul kontroversi, yg rugi Kiai, bukan Anda sebagai admin,” tulisnya.